Gedung Putih mengakui adanya kesalahan ketika rencana serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok Houthi di Yaman secara tidak sengaja dikirimkan kepada seorang wartawan, sebelum serangan militer dilancarkan.
Menurut Gedung Putih, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (25/3/2025), wartawan itu secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat berisi para pejabat tinggi dan paling senior AS yang tergabung dalam tim keamanan nasional Presiden Donald Trump.
Wartawan yang dimaksud merupakan editor-in-chief atau pemimpin redaksi The Atlantic, Jeffrey Goldberg, yang kemudian mempublikasikan sebuah artikel, pada Senin (24/3), yang menampilkan screenshot percakapan para pejabat AS dalam grup chat tersebut, yang berlangsung selama beberapa minggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (25/3/2025):
- Erdogan Kecam Demo Penahanan Wali Kota Istanbul: Gerakan Kekerasan!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengomentari unjuk rasa yang marak di negaranya untuk memprotes penahanan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu, yang dikenal sebagai rival politik utamanya. Dia menyebut aksi protes itu telah menjadi "gerakan kekerasan".
Erdogan juga menegaskan bahwa Partai Rakyat Republik (CHP), yang merupakan oposisi utama di Turki, akan dimintai pertanggungjawaban atas para personel kepolisian yang menjadi korban luka dan kerusakan terhadap properti selama unjuk rasa berlangsung.
Penahanan Imamoglu pada Rabu (19/3) lalu memicu aksi protes, yang tercatat sebagai unjuk rasa jalanan terbesar di Turki dalam lebih dari satu dekade terakhir. Pada Minggu (23/3), pengadilan Turki menjebloskan Imamoglu ke dalam penjara, sembari menunggu persidangan, atas tuduhan korupsi yang dibantahnya.
- Pria Jepang Terpidana Mati Terlama di Dunia Dapat Kompensasi Rp 23,9 M
Seorang pria Jepang yang secara keliru dihukum atas pembunuhan, dan mencetak rekor sebagai narapidana hukuman mati terlama di dunia, mendapat kompensasi sebesar 217 juta Yen atau setara Rp 23,9 miliar. Tahun lalu, pria Jepang berusia 89 tahun ini dibebaskan dari kasus pembunuhan yang menjeratnya.
Iwao Hakamada yang mantan petinju ini, seperti dilansir AFP, Selasa (25/3/2025), telah menghabiskan empat dekade mendekam di dalam penjara atas tindak pembunuhan yang tidak dilakukannya.
Tahun lalu, Hakamada dibebaskan dari dakwaan pembunuhan empat orang pada tahun 1966 silam, setelah kampanye tanpa henti oleh saudara perempuannya dan pihak-pihak lainnya.
- Israel Kembali Gempur Lebanon, 1 Orang Tewas
Satu orang tewas dalam serangan terbaru Israel di Lebanon selatan pada Senin (24/3) malam waktu setempat. Media pemerintah Lebanon melaporkan serangan ini terjadi setelah gelombang serangan udara intensif di wilayah tersebut selama akhir pekan.