Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyalahkan tank Israel sebagai sumber serangan yang menghantam gedungnya di Jalur Gaza pekan lalu, hingga menewaskan satu staf PBB dan melukai beberapa orang lainnya. Tel Aviv sebelumnya telah membantah pasukan militernya terlibat dalam serangan mematikan itu.
"Berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, serangan yang menghantam kompleks PBB di Deir Al Balah pada 19 Maret lalu disebabkan oleh sebuah tank Israel," kata juru bicara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Stephane Dujarric, seperti dilansir AFP, Selasa (25/3/2025).
Serangan yang menewaskan seorang staf PBB berkewarganegaraan Bulgaria yang bekerja untuk Kantor PBB untuk Layanan Proyek (UNOPS) itu, menurut Dujarric, terjadi saat Israel melanjutkan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza. Enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang sama.
"Lokasi kompleks PBB ini diketahui oleh pihak-pihak yang berkonflik," sebut Dujarric dalam pernyataannya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, mengatakan dalam pernyataan via media sosial X bahwa Tel Aviv telah meluncurkan penyelidikan atas kematian staf PBB di Jalur Gaza itu. Dia mengatakan bahwa "pemeriksaan awal tidak menemukan hubungan... apa pun" dengan aktivitas militer Israel.
Mengingat pengeboman yang kembali berlanjut di Jalur Gaza, Dujarric mengatakan PBB "telah mengambil keputusan sulit" untuk mengurangi sementara jumlah staf internasional di Jalur Gaza. Namun Dujarric menegaskan bahwa "PBB tidak akan meninggalkan Gaza".
Lihat Video 'Satu Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Markas PBB di Gaza':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)