Operasi serangan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah Yaman, yang diluncurkan lebih dari sepekan lalu, diklaim telah menewaskan sejumlah pemimpin penting kelompok Houthi. Salah satu yang tewas disebut sebagai spesialis rudal utama bagi kelompok yang didukung Iran.
Klaim tersebut, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (24/3/2025), disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Mike Waltz, dalam wawancara dengan media terkemuka CBS News pada Minggu (23/3) waktu setempat.
Militer AS sejauh ini hanya merilis sedikit rincian tentang operasi militernya yang menargetkan Houthi di Yaman. Rentetan serangan udara AS dilancarkan setelah Houthi mengancam akan kembali melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran Laut Merah dan terhadap Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Houthi menghentikan sementara serangannya saat gencatan senjata berlangsung di Jalur Gaza sejak pertengahan Januari lalu. Kini, pertempuran kembali berlanjut di Jalur Gaza setelah upaya memperpanjang gencatan senjata menghadapi kebuntuan.
"Kami telah menyerang markas besar besar, kami telah menyerang komando komunikasi mereka, pabrik senjata, dan bahkan beberapa fasilitas produksi drone di-atas-air mereka," sebut Waltz dalam pernyataannya.
Waltz tidak mengidentifikasi sosok spesialis rudal Houthi yang tewas dalam serangan AS. Dia juga tidak memberikan informasi detail soal para pemimpin penting Houthi lainnya yang terbunuh dalam serangan militer Washington.
Disebutkan oleh Waltz bahwa operasi militer AS menjadi pukulan telak bagi Houthi.
Lihat Video 'AS Serang Kawasan Padat Penduduk di Sanaa Yaman, 9 Orang Terluka':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Menurut otoritas kesehatan Houthi, sedikitnya 53 orang tewas dan 98 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan udara AS yang dilancarkan sejak sepekan lalu, yang menghantam beberapa wilayah Yaman yang dilanda konflik.
Rentetan serangan udara AS terhadap Yaman ini menjadi yang terbesar sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu. Serangan itu dilancarkan setelah Trump memperingatkan bahwa "hujan neraka akan turun" jika Houthi melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Trump, dalam pernyataan via media sosial Truth Social pada Rabu (19/3) lalu, kembali memperingatkan bahwa serangan udara AS terhadap Houthi "akan semakin memburuk". Dia juga menegaskan bahwa Houthi "akan dimusnahkan sepenuhnya".
Lihat Video 'AS Serang Kawasan Padat Penduduk di Sanaa Yaman, 9 Orang Terluka':