AS Terus Gempur Yaman, Targetnya Persembunyian Pemimpin Houthi

AS Terus Gempur Yaman, Targetnya Persembunyian Pemimpin Houthi

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 19 Mar 2025 16:39 WIB
Sanaa -

Militer Amerika Serikat (AS) terus melancarkan serangan udara terhadap sejumlah target terkait Houthi di Yaman semalam. Sedikitnya ada 10 serangan yang menghantam berbagai wilayah Yaman, termasuk Provinsi Saada yang disebut sebagai tempat persembunyian para pemimpin Houthi.

Kota pelabuhan Hodeidah, yang ada di tepi Laut Merah dan dikuasai Houthi, juga menjadi target serangan udara AS.

Laporan Al Masirah TV yang dikelola Houthi, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (19/3/2025), menyebut sedikitnya 10 serangan udara AS menghantam berbagai lokasi di Yaman, termasuk ibu kota Sana, kota pelabuhan Hodeidah, dan distrik Al-Safra di Provinsi Saada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Provinsi Saada merupakan tempat kelahiran gerakan Houthi di Yaman. Disebutkan oleh Al Masirah TV dan kantor berita Saba yang juga dikelola Houthi bahwa "serangan agresi AS" menargetkan Provinsi Saada yang ada di bagian utara Yaman pada Selasa (18/3) malam.

Para saksi mata yang berbicara kepada AFP mengatakan setidaknya tiga serangan menghantam provinsi tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut sumber-sumber Yaman, distrik Al-Safra di Saada dianggap sebagai salah satu benteng militer Houthi yang paling penting dan dijaga ketat. Distrik itu juga disebut menjadi tempat penyimpanan senjata dan lokasi pelatihan para petempur Houthi.

Setelah beberapa pekan situasi relatif tenang di Laut Merah menyusul gencatan senjata Gaza yang diberlakukan pada 19 Januari, Houthi melontarkan peringatan pada 12 Maret bahwa mereka akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal terkait Israel sebagai respons atas penutupan perlintasan perbatasan Gaza.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

AS, sekutu dekat AS, melancarkan serangan udara skala besar terhadap target-target Houthi di wilayah Yaman sejak Sabtu (15/3) waktu setempat. Menurut otoritas kesehatan Yaman, yang dikuasai Houthi, serangan udara itu menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak.

Ini menjadi operasi militer terbesar AS di kawasan Timur Tengah sejak Presiden Donald Trump menjabat pada Januari lalu.

Trump, dalam pernyataannya pada Sabtu (15/3) mengatakan AS telah melancarkan "tindakan militer yang tegas dan kuat" untuk mengakhiri ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah oleh Houthi. Trump juga menuntut agar dukungan Iran terhadap Houthi "harus segera diakhiri".

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan akan terus menyerang Houthi hingga kelompok yang didukung Iran itu menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

Meskipun ada tekanan AS, Houthi yang dipimpin oleh Abdul Malik al-Houthi ini menolak untuk mengurangi serangan di Laut Merah. Pada Selasa (18/3), Houthi justru menegaskan akan memperluas target serangan di Israel dalam beberapa jam dan hari ke depan, kecuali "agresi" Israel terhadap Gaza dihentikan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads