Hamas Akan Bebaskan Sandera AS, Siap Lanjut Perundingan Gencatan Senjata

Hamas Akan Bebaskan Sandera AS, Siap Lanjut Perundingan Gencatan Senjata

Indra Komara - detikNews
Jumat, 14 Mar 2025 21:14 WIB
Signs and a photograph of Edan Alexander, the American-Israeli and Israel Defense Forces soldier taken hostage during the October 7, 2023 attack on Israel by Hamas, stand outside a Jewish community center in Alexander’s home town of Tenafly, New Jersey, U.S., December 14, 2024. REUTERS/Stephani Spindel/File Photo Purchase Licensing Rights
Hamas siap membebaskan sandera AS. (Foto: REUTERS/Stephani Spindel/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Hamas mengatakan siap membebaskan sandera Israel-Amerika dan jenazah empat warga negara ganda lainnya setelah militan Palestina dan Israel berkumpul untuk perundingan gencatan senjata di Gaza. Seorang pejabat senior Hamas pada hari Selasa mengatakan putaran baru perundingan telah dimulai di ibu kota Qatar, Doha. Israel juga telah mengirim tim negosiator.

"Kemarin, delegasi pimpinan Hamas menerima usulan dari mediator persaudaraan untuk melanjutkan perundingan," kata gerakan Islamis itu dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Jumat (14/3/2025).

Dia juga mengatakan Hamas siap membebaskan sandera tentara Israel berkewarganegaraan Amerika. Termasuk empat jenazah yang memegang kewarganegaraan ganda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Termasuk persetujuannya untuk membebaskan tentara Israel Edan Alexander, yang memegang kewarganegaraan Amerika, bersama dengan jenazah empat orang lainnya yang memegang kewarganegaraan ganda," ucapnya.

Selama fase awal gencatan senjata yang sudah berlangsung enam minggu, militan membebaskan 33 sandera, termasuk delapan orang yang telah meninggal, sebagai ganti sekitar 1.800 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pejabat senior Hamas, Taher Al-Nono, yang juga penasihat politik bagi kelompok militan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (10/3), mengonfirmasi bahwa pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington berlangsung di Doha, ibu kota Qatar, sepekan terakhir.

"Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan (sandera-red) berkewarganegaraan ganda. Kami menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina," jelas Nono dalam pernyataannya.

Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak juga telah membahas cara-cara untuk menerapkan perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang antara Hamas dan Israel.

"Kami memberitahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan (sandera-red) dalam kerangka pembicaraan ini," ucapnya.

Simak juga Video 'Hamas, Mesir, dan Qatar Bahas Gencatan Senjata Gaza Tahap II':

(idn/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads