Sekelompok tentara Myanmar melarikan diri dari negaranya hingga melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah Thailand pada Jumat (13/4), setelah diserang oleh kelompok etnis bersenjata. Serangan kelompok bersenjata itu mengusir tentara-tentara Myanmar dari pangkalan militer mereka sendiri.
Myanmar terkoyak oleh perang sipil yang berkecamuk setelah militer negara itu merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021 lalu. Sejak saat itu, junta militer Myanmar harus memerangi berbagai kelompok etnis bersenjata bersenjata dan para partisan pro-demokrasi.
Kaburnya tentara-tentara Myanmar hingga melintasi perbatasan itu, seperti dilansir AFP, Jumat (13/4/2025), dilaporkan oleh militer Thailand dalam pernyataannya. Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari junta militer Myanmar terkait hal tersebut.
Dalam pernyataannya, militer Thailand menyebut para petempur dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) menyerang pangkalan militer Myanmar di area perbatasan Pulu Tu pada Jumat (13/4) dini hari waktu setempat.
"Militer Myanmar mempertahankan pangkalan tersebut, tetapi akhirnya KNLA berhasil merebut kendali," sebut militer Thailand dalam pernyataannya.
"Sejumlah tentara Myanmar tewas dan beberapa tentara lainnya melarikan diri melintasi perbatasan ke Thailand," kata militer Thailand.
Pernyataan militer Thailand itu tidak menyebutkan secara detail soal berapa banyak tentara Myanmar yang telah melintasi perbatasan hingga masuk ke wilayah Provinsi Tak di Thailand. Hanya disebutkan bahwa tentara-tentara Myanmar itu telah "diberi bantuan kemanusiaan".
Lihat juga Video 'Kelompok Bersenjata yang Sekap Eks Dewan di Myanmar Minta Tebusan':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)