Khalil, yang masih berada dalam tahanan penindakan imigrasi, memegang status penduduk tetap AS ketika dia ditangkap. Ribuan orang menandatangani petisi yang menyerukan pembebasan Khalil.
"Kami juga mengetahui sejumlah laporan tentang agen-agen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) yang mengakses atau mencoba mengakses gedung kampus Columbia pada Jumat (7/3) dan Sabtu (8/3), termasuk asrama mahasiswa," sebut Student Workers of Columbia Union dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Universitas Kolumbia tidak menanggapi langsung penahanan Khalil, namun mengakui adanya "laporan tentang ICE di jalanan sekitar kampus:".
"Columbia telah dan akan terus mematuhi hukum. Sesuai dengan praktik lama kami dan praktik di kota dan institusi di seluruh negeri, penegak hukum harus memiliki surat perintah pengadilan untuk memasuki area universitas yang bukan untuk umum, termasuk gedung-gedung universitas," kata Universitas Columbia.
Trump sebelumnya mengancam akan memotong dana federal untuk institusi yang, menurutnya, tidak berbuat banyak untuk memerangi anti-Semitisme. Pekan lalu, pemerintahan Trump mengumumkan pemotongan US$ 400 juta dalam bentuk hibah federal untuk Universitas Columbia, yang dituduh gagal melindungi mahasiswa Yahudi dari pelecehan.
Simak juga Video Trump Teken Aturan Deportasi Mahasiswa yang Ikut Aksi Pro-Palestina
(nvc/ita)