Pekan lalu, pengadilan setempat merilis perintah penangkapan Tennakoon menyusul tuduhan bahwa dia mengizinkan penggerebekan ilegal di sebuah hotel tahun 2023 lalu. Tennakoon pada saat itu memerintahkan sebuah unit kepolisian dari Kolombo untuk mencari obat-obatan terlarang di hotel yang ada di resor pesisir selatan Weligama, yang berjarak 150 kilometer dari ibu kota Kolombo tersebut.
Kepolisian lokal, yang tidak mengetahui operasi penggerebekan itu, menghadang unit kepolisian dari Kolombo tersebut, yang kemudian memicu baku tembak hingga menewaskan satu polisi dan membuat seorang polisi lainnya luka kritis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak ada obat-obatan terlarang yang ditemukan di hotel tersebut.
Sosok Tennakoon secara kontroversial diangkat sebagai Kepala Kepolisian Sri Lanka pada November 2023. Namun pengangkatannya digugat ke Mahkamah Agung, yang telah menonaktifkan dirinya sejak Juli lalu sambil menunggu hasil persidangan.
Dia mendapatkan jabatan tertinggi itu meskipun pengadilan tertinggi Sri Lanka telah memutuskan dalam kasus terpisah bahwa Tennakoon menyiksa tersangka dalam tahanan. Pengadilan juga memerintahkan Tennakoon membayar kompensasi 500.000 Rupee Sri Lanka kepada korban, namun pemerintah pada saat itu mengabaikan perintah pengadilan.
Lihat juga Video 'Imigrasi Deportasi 4 WNA Sri Lanka Penambang Ilegal di Gorontalo':
(nvc/idh)