Dubes Selandia Baru di Inggris Dicopot Usai Kritik Trump

Dubes Selandia Baru di Inggris Dicopot Usai Kritik Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 06 Mar 2025 14:29 WIB
New Zealands High Commissioner to the United Kingdom Phil Goff speaks at a commemoration service on Anzac Day at Westminster Abbey, London, Britain April 25, 2024. REUTERS/Belinda Jiao/Pool/File Photo Purchase Licensing Rights
Dubes Selandia Baru untuk Inggris, Phil Goff (dok. REUTERS/Belinda Jiao/Pool/File Photo Purchase Licensing Rights)
Wellington -

Selandia Baru mencopot Duta Besar mereka untuk Inggris, Phil Goff, setelah dia melontarkan komentar mengkritik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menteri Luar Negeri (Menlu) Selandia Baru, Winston Peters, menyebut komentar Goff yang kritis terhadap Trump itu "sangat mengecewakan".

Goff yang secara resmi menjabat sebagai Komisioner Tinggi untuk Inggris. seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (6/3/2025), mempertanyakan apakah Trump "benar-benar memahami sejarah" saat dia berbicara dalam diskusi panel pada Selasa (4/3) yang membahas invasi Rusia ke Ukraina.

Peters, yang juga menjabat Wakil Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, menegaskan komentar Goff itu tidak mewakili pandangan pemerintah Selandia Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komentar itu tidak mewakili pandangan pemerintah Selandia Baru dan membuat posisinya (Goff-red) sebagai Komisioner Tinggi untuk London tidak dapat dipertahankan," kata Peters dalam pernyataannya pada Kamis (6/3) waktu setempat.

Dalam diskusi panel di London, Goff membandingkan upaya perdamaian Ukraina baru-baru ini dengan Perjanjian Munich tahun 1938 silam -- sebuah perjanjian antara negara-negara Eropa yang mengizinkan Nazi Jerman untuk mencaplok sebagian wilayah Cekoslovakia.

ADVERTISEMENT

Dia tampaknya berusaha membandingkan upaya Trump untuk mencairkan hubungan AS dan Rusia, dengan tindakan PM Inggris pada masa perang, mendiang Winston Churchill, yang saat itu berperang melawan Nazi Jerman.

Beberapa pihak khawatir Trump akan mendorong Ukraina untuk menerima perjanjian damai dengan Rusia akan mendapatkan sebagian besar wilayah yang direbut selama perang berkecamuk.

"Saya membaca ulang pidato Churchill di depan House of Commons tahun 1938 setelah Perjanjian Munich. Dia menolah ke (Perdana Menteri Neville) Chamberlain dan berkata: 'Anda punya pilihan antara perang atau aib. Anda memilih aib namun Anda akan berperang'," ucap Goff dalam diskusi di Chattham House London.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Presiden Trump telah mengembalikan patung Churchill ke Ruang Oval, namun menurut Anda, apakah dia benar-benar memahami sejarah?" tanya Goff dalam diskusi panel yang juga dihadiri Menlu Finlandia Elina Valtonen tersebut.

Goff belum memberikan komentar atas pencopotan dirinya oleh pemerintah Selandia Baru.

Namun Peters mengatakan bahwa Bede Corry yang merupakan birokrat utama pemerintah Selandia Baru di Kementerian Luar Negeri, sedang bekerja dengan Goff dalam transisi ke Duta Besar yang baru.

Goff yang mantan Menlu Selandia Baru, dan pernah menjadi anggota parlemen dari Partai Buruh, ditunjuk menjabat Duta Besar Selandia Baru untuk Inggris pada tahun 2023 lalu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads