Pada Minggu (2/3), Israel mengumumkan dukungan untuk perpanjangan gencatan senjata Gaza hingga pertengahan April, seperti yang diusulkan oleh utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, orang kepercayaan Presiden Donald Trump.
Namun Hamas berulang kali menolak perpanjangan tersebut, dan lebih memilih transisi ke tahap kedua gencatan senjata Gaza, yang diperkirakan akan mengakhiri perang secara lebih permanen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan media lokal Israel menyebut Netanyahu berencana memberikan "tekanan maksimum" terhadap Hamas untuk menerima perpanjangan tahap pertama gencatan senjata Gaza berdasarkan persyaratan yang diajukan Tel Aviv.
Menurut televisi publik Israel, Kan, otoritas Tel Aviv telah menyusun rencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas pekan ini, di bawah skema berjudul "Rencana Neraka". Rencana itu mencakup tindak lanjut keputusan memblokir bantuan kemanusiaan dengan memindahkan penduduk dari Jalur Gaza bagian utara ke selatan, menghentikan pasokan listrik, dan dimulainya kembali pertempuran skala penuh.
Surat kabar Israel Hayom, secara terpisah, melaporkan bahwa Netanyahu "ingin memanfaatkan semua kemungkinan untuk membebaskan para sandera sebelum kembali berperang".
Simak juga Video: Hamas Selidiki Kemungkinan Salah Taruh Jenazah Sandera Israel
(nvc/ita)