Soal Sandera, Netanyahu Ancam Hamas Ada Konsekuensi Tak Terbayangkan!

Soal Sandera, Netanyahu Ancam Hamas Ada Konsekuensi Tak Terbayangkan!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Mar 2025 11:17 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu looks on during a meeting with US Secretary of Defense Pete Hegseth (out of frame) at the Pentagon in Arlington, Virginia, on February 5, 2025. (Photo by Jim WATSON / AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. AFP/JIM WATSON)
Tel Aviv -

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melontarkan peringatan terbaru untuk kelompok Hamas. Netanyahu memperingatkan bahwa Hamas akan menghadapi konsekuensi yang "tak bisa dibayangkan" jika mereka tidak membebaskan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

"Saya katakan kepada Hamas: Jika Anda tidak membebaskan para sandera kami, akan ada konsekuensi yang tak bisa Anda bayangkan," ucap Netanyahu dalam pidato terbaru di hadapan parlemen Israel, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (4/3/2025).

Pidato itu disampaikan ketika negosiasi membahas kelanjutan gencatan senjata Gaza terhenti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Netanyahu ini disampaikan sehari setelah Israel memblokir aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Tahap pertama gencatan senjata Gaza yang berlangsung selama enam pekan, telah memungkinkan lonjakan pasokan makanan penting, tempat tinggal dan bantuan medis usai pertempuran 15 bulan.

Langkah tersebut diambil Israel ketika perundingan mengenai perpanjangan gencatan senjata Gaza tampaknya menemui jalan buntu, setelah tahap pertama berakhir pada akhir pekan lalu.

ADVERTISEMENT

Di bawah tahap pertama gencatan senjata, Hamas dan militan Gaza lainnya membebaskan 25 sandera dalam keadaan hidup dan menyerahkan delapan jenazah sandera sebagai imbalan atas pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Dari 251 sandera yang ditahan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sekitar 58 sandera di antaranya masih berada di Jalur Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel, telah tewas.

Simak juga Video: Hamas Selidiki Kemungkinan Salah Taruh Jenazah Sandera Israel

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pada Minggu (2/3), Israel mengumumkan dukungan untuk perpanjangan gencatan senjata Gaza hingga pertengahan April, seperti yang diusulkan oleh utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, orang kepercayaan Presiden Donald Trump.

Namun Hamas berulang kali menolak perpanjangan tersebut, dan lebih memilih transisi ke tahap kedua gencatan senjata Gaza, yang diperkirakan akan mengakhiri perang secara lebih permanen.

Laporan media lokal Israel menyebut Netanyahu berencana memberikan "tekanan maksimum" terhadap Hamas untuk menerima perpanjangan tahap pertama gencatan senjata Gaza berdasarkan persyaratan yang diajukan Tel Aviv.

Menurut televisi publik Israel, Kan, otoritas Tel Aviv telah menyusun rencana untuk meningkatkan tekanan terhadap Hamas pekan ini, di bawah skema berjudul "Rencana Neraka". Rencana itu mencakup tindak lanjut keputusan memblokir bantuan kemanusiaan dengan memindahkan penduduk dari Jalur Gaza bagian utara ke selatan, menghentikan pasokan listrik, dan dimulainya kembali pertempuran skala penuh.

Surat kabar Israel Hayom, secara terpisah, melaporkan bahwa Netanyahu "ingin memanfaatkan semua kemungkinan untuk membebaskan para sandera sebelum kembali berperang".

Simak juga Video: Hamas Selidiki Kemungkinan Salah Taruh Jenazah Sandera Israel

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads