Suhu udara yang meningkat drastis memaksa hampir separuh sekolah di Manila, ibu kota Filipina, diliburkan pada Senin (3/3) waktu setempat. Naiknya suhu udara ini terjadi saat musim kemarau yang terik dimulai di negara tropis tersebut.
Badan cuaca nasional Filipina, seperti dilansir AFP, Senin (3/3/2025), memperingatkan bahwa indeks panas, yang merupakan ukuran suhu udara dan kelembaban relatif, diperkirakan mencapai level "bahaya" di area Manila dan dua wilayah lainnya di negara tersebut.
"Kram akibat panas dan kelelahan akibat panas dimungkinkan terjadi pada level tersebut," demikian bunyi imbauan yang dirilis badan cuaca nasional Filipina.
Imbauan itu memperingatkan penduduk di area-area terdampak untuk menghindari paparan sinar matahari dalam waktu lama.
Gelombang panas melanda sebagian besar wilayah Filipina pada April dan Mei tahun lalu, yang menyebabkan diliburkannya kelas tatap muka yang berdampak pada jutaan siswa.
Suhu udara di area Manila pada 27 April tahun lalu mencetak rekor pada angka 38,8 derajat Celsius.
Meskipun suhu udara di area tersebut diperkirakan mencapai 33 derajat Celsius pada Senin (3/3) waktu setempat, pemerintah Manila dan enam distrik lainnya memerintahkan penutupan ruang kelas sebagai tindakan pencegahan.
Menurut data departemen pendidikan setempat, area ibu kota Manila memiliki jumlah siswa lebih dari 2,8 juta orang.
Lihat juga Video 'Kebakaran Hebat Melanda Kantor Pos Bersejarah Di Manila':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)