Wapres Iran Kembali Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Wapres Iran Kembali Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 03 Mar 2025 15:10 WIB
Irans Foreign Minister Mohammad Javad Zarif addresses a joint news conference with his Iraqi counterpart following their meeting in Baghdad on July 19, 2020. (Photo by AHMAD AL-RUBAYE / AFP)
Mohammad Javad Zarif (Foto: AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) Iran Mohammad Javad Zarif kembali mengundurkan diri dari jabatannya. Zarif merupakan mantan menteri luar negeri yang merundingkan kesepakatan nuklir penting tahun 2015 dengan negara-negara besar dunia.

"Surat pengunduran diri Zarif diterima oleh Presiden Masoud Pezeshkian, yang belum menanggapi," demikian laporan kantor berita resmi Iran, IRNA, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir kantor berita AFP, Senin (3/3/2025).

Dalam unggahan hari Senin (3/3) di media sosial X, Zarif mengatakan bahwa ia telah "menghadapi penghinaan, fitnah, dan ancaman paling mengerikan terhadap diri saya dan keluarga saya, dan saya telah melalui masa paling pahit dalam 40 tahun pengabdian saya."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menghindari tekanan lebih lanjut pada pemerintah, kepala kehakiman merekomendasikan agar saya mengundurkan diri dan... saya langsung menerimanya," tambahnya.

Pezeshkian, yang menjabat sebagai presiden Iran pada bulan Juli lalu, menunjuk Zarif sebagai wakil presidennya untuk urusan strategis pada tanggal 1 Agustus. Namun, Zarif mengundurkan diri hanya kurang dari dua minggu menjabat, sebelum kemudian kembali menjabat wapres pada akhir bulan tersebut.

ADVERTISEMENT

Saat itu, dia menyebutkan beberapa alasan yang mendorong dirinya mengundurkan diri, dengan yang terutama adalah kekecewaan terhadap susunan kabinet baru Iran yang beranggotakan 19 menteri.

"Saya merasa malu karena saya tidak bisa menerapkan, dengan cara yang layak, pendapat pakar dari komite-komite (yang bertanggung jawab untuk memilih para kandidat) dan mencapai inklusi perempuan, pemuda dan kelompok etnis, seperti yang telah saya janjikan," kata Zarif dalam pernyataannya saat itu.

Simak juga Video 'Iran Pamer Drone Terbesar Mereka 'Gaza', Bisa Bawa Muatan 500 Kg':

Zarif adalah diplomat tertinggi Iran antara tahun 2013 dan 2021 selama pemerintahan presiden moderat Hassan Rouhani.

Ia mulai dikenal di panggung internasional selama negosiasi panjang untuk perjanjian nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama.

Kesepakatan itu secara efektif dibatalkan tiga tahun kemudian ketika, selama masa jabatan pertama Donald Trump sebagai presiden, Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu dan memberlakukan kembali sanksi-sanksi berat terhadap republik Islam tersebut.

Simak juga Video 'Iran Pamer Drone Terbesar Mereka 'Gaza', Bisa Bawa Muatan 500 Kg':

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads