Rusia Gagalkan Rencana Ukraina Bunuh Uskup yang Dekat dengan Putin

Rusia Gagalkan Rencana Ukraina Bunuh Uskup yang Dekat dengan Putin

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 28 Feb 2025 17:35 WIB
Russian President Vladimir Putin attends the Christmas Service at the Saint George Church in Moscow, Monday, Jan. 6, 2025. (Vyacheslav Prokofyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengikuti ibadah Natal Ortodoks (dok. AP/Vyacheslav Prokofyev)
Moskow -

Dinas keamanan Rusia, FSB, menggagalkan rencana pembunuhan terhadap uskup senior di Gereja Ortodoks Rusia, Tikhon Shevkunov, yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Vladimir Putin. Moskow menyebut rencana pembunuhan itu diperintahkan oleh Ukraina.

Shevkunov, seperti dilansir AFP, Jumat (28/2/2025), sering digambarkan dalam laporan media sebagai "confessor-nya Putin", atau pastur yang mendengarkan pengakuan dosa dari sang Presiden Rusia tersebut.

Dia juga merupakan anggota dewan penasihat Putin untuk bidang kebudayaan dan seni. Dilaporkan bahwa Shevkunov telah menjalin pertemanan dengan Putin sejak tahun 1990-an.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shevkunov yang berusia 66 tahun itu juga diangkat menjadi Metropolitan Crimea -- gelar untuk uskup senior -- setelah pencaplokan semenanjung itu oleh Rusia dari Ukraina tahun 2014 lalu.

Sosok Shevkunov sering terlihat di depan umum bersama PUtin dan disebut-sebut sebagai penerus Patriark Kirill, tokoh paling senior di Gereja Ortodoks Rusia.

ADVERTISEMENT

FSB dalam laporannya menyatakan mereka telah menangkap seorang pria Ukraina dan seorang pria Rusia di Moskow, yang diduga merencanakan serangan tersebut. Kedua orang itu, sebut FSB, telah "direkrut oleh dinas intelijen Ukraina GUR melalui Telegram".

Kantor berita TASS mengidentifikasi para tersangka sebagai asisten Shevkunov, yakni Denis Popovich, dan sesama rohaniwan gereja bernama Nikita Ivankovich.

Disebutkan oleh FSB dalam pernyataannya bahwa kedua tersangka diberi peledak rakitan pada Desember lalu "untuk melenyapkan Metropolitan Tikhon secara fisik" dan kemudian meninggalkan Moskow dengan paspor palsu.

Simak juga Video: Rusia Tolak Ide Pasukan Perdamaian, Tuding Ukraina Bakal Dipersenjatai

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Laporan TASS menyebut kedua tersangka berencana meninggalkan peledak itu di area "tempat tinggal" yang ada di Biara Sretensky Moskow saat Shekunov sedang berkunjung.

Sejumlah video yang diposting oleh outlet berita Rusia, Zvezda, menunjukkan pasukan keamanan secara diam-diam menahan salah satu tersangka dan membawanya ke dalam van. Satu video lainnya menunjukkan seorang tersangka terlungkup dengan tangannya diborgol.

Media lokal Rusia itu juga merilis video yang disebut menunjukkan para tersangka mengakui tindak kejahatannya.

Ukraina belum memberikan komentar secara langsung atas tuduhan Rusia tersebut.

Simak juga Video: Rusia Tolak Ide Pasukan Perdamaian, Tuding Ukraina Bakal Dipersenjatai

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads