5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 20 Feb 2025 18:16 WIB
Momen Zelensky bertemu Trump di Trump Tower, AS, pada September 2024 lalu (dok. AP Photo/Julia Demaree Nikhinson, File)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikecam karena menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilu". Kelompok Hamas menyerahkan empat jenazah sandera yang tewas saat ditahan di Jalur Gaza.

Kecaman untuk Trump itu disampaikan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang menilai komentar tersebut "salah dan berbahaya". Dia menegaskan Zelensky merupakan "kepala negara terpilih di Ukraina".

Sementara itu, Hamas telah menyerahkan empat jenazah sandera, termasuk dua sandera termuda, kepada Israel dengan difasilitasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Prosesi penyerahan keempat jenazah sandera itu dilakukan di area Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (20/2/2025):

- Kanselir Jerman Kecam Trump Sebut Zelensky 'Diktator': Salah dan Berbahaya!

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengecam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "diktator tanpa pemilu". Scholz menilai komentar Trump itu "salah dan berbahaya".

"Yang benar adalah Volodymyr Zelensky adalah kepala negara terpilih di Ukraina," tegas Scholz saat berbicara kepada media terkemuka Jerman, Spiegel, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025).

Trump, dalam pernyataan via media sosial pada Rabu (19/2), menyebut Zelensky sebagai "seorang diktator tanpa pemilu".

- Pemimpin Negara Arab Gelar Pertemuan Tangkal Rencana Trump Ambil Alih Gaza

Para pemimpin negara-negara Arab akan menggelar pertemuan di Arab Saudi pada Jumat (21/2) waktu setempat. Pertemuan ini akan membahas langkah menangkal rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara-negara lain.

Gagasan kontroversial Trump itu memicu persatuan yang jarang terlihat di antara negara-negara Arab, yang secara tegas menolak rencana tersebut. Namun mereka masih berselisih paham mengenai siapa yang akan memerintah atas Jalur Gaza usai perang dan siapa yang akan membiayai rekonstruksinya.

Pakar kebijakan luar negeri Saudi, Umer Karim, seperti dilansir AFP, Kamis (20/2/2025), mengatakan bahwa pertemuan negara-negara Arab itu akan menjadi pertemuan yang "paling penting" dalam beberapa dekade terakhir sehubungan dengan dunia Arab dan masalah Palestina.




(nvc/nvc)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork