Rusia menanggapi tawaran yang disampaikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky soal pertukaran wilayah dalam negosiasi untuk mengakhiri konflik kedua negara. Moskow menyebut tawaran Zelensky itu sebagai "omong kosong".
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dilansir Reuters dan kantor berita TASS, Rabu (12/2/2025), menolak tawaran Zelensky untuk secara langsung menukarkan wilayah Rusia yang kini dikuasai pasukan Kyiv dengan imbalan wilayah Ukraina yang dikuasai pasukan Moskow.
Medvedev yang menjabat sebagai Presiden Rusia periode tahun 2008-2012 ini, menyebut bahwa satu-satunya cara bagi Ukraina untuk pulih adalah "merasa seperti orang Rusia lagi".
"Meskipun tindakan seperti itu (invasi Rusia ke Ukraina) tidak mampu sepenuhnya mengubah pikiran para badut haram, yang gemetar ketakutan ... berbicara omong kosong di depan kamera tentang pertukaran wilayah," tulis Medvedev dalam komentarnya via Telegram.
"Bagi orang-orang seperti itu, satu-satunya cara untuk pulih adalah dengan merasa seperti orang Rusia lagi. Sesuai dengan nasihat Presiden Amerika Serikat," sebutnya.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebelumnya menyebut Ukraina "mungkin akan menjadi bagian Rusia suatu hari nanti". Komentar itu dikatakan oleh Trump menjelang pertemuan antara Wakil Presiden AS JD Vance dengan Zelensky di Munich, Jerman, pada akhir pekan ini.
Lebih lanjut, Medvedev mengatakan Rusia telah menunjukkan bahwa mereka dapat mencapai "perdamaian melalui kekuatan" militer, termasuk melalui serangan drone dan rudal yang menghantam Kyiv pada Rabu (12/2) waktu setempat.
Simak Video Zelenskiy: Tim Presiden Trump Akan ke Ukraina Minggu Ini
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(nvc/ita)