China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa

China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 12 Feb 2025 15:59 WIB
Palestinians walk past the rubble of houses and buildings destroyed during the war, following a ceasefire between Israel and Hamas, in Rafah in the southern Gaza Strip, January 20, 2025. REUTERS/Hatem Khaled     TPX IMAGES OF THE DAY
Warga Gaza kembali ke rumah mereka saat gencatan senjata berlangsung (dok. REUTERS/Hatem Khaled)
Beijing -

China kembali menegaskan penolakan terhadap apa yang mereka sebut sebagai "pemindahan paksa" terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Beijing bahkan menegaskan bahwa Jalur Gaza merupakan milik rakyat Palestina.

Penegasan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (12/2/2025), disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, ketika ditanya oleh wartawan dalam konferensi pers soal rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya.

"Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina," ucap Guo dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (12/2) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza," tegasnya merujuk pada posisi pemerintah China dalam persoalan ini.

Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS "mengambil alih" Gaza, dan bahkan mengusulkan "kepemilikan" atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.

ADVERTISEMENT

Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi sebanyak 2,2 juta jiwa penduduk Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.

Simak Video 'Pedagang China Tak Takut dengan Kebijakan Tarif Impor 50% Trump':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gagasan Trump itu langsung menuai penolakan dunia, termasuk pemerintah China yang pekan lalu menyatakan pihaknya menentang rencana pemindahan paksa terhadap warga Gaza.

Beijing juga mengharapkan semua pihak akan berpegang teguh pada gencatan senjata dan pemerintahan pascaperang sebagai peluang membawa masalah Palestina pada jalur penyelesaian politik yang benar berdasarkan solusi dua negara.

Kecaman dan penolakan dunia itu seolah tak dipedulikan Trump, dengan baru-baru ini, dia menyebut Gaza sebagai lokasi "pengembangan real estate untuk masa depan", dan menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.

Simak Video 'Pedagang China Tak Takut dengan Kebijakan Tarif Impor 50% Trump':

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads