Korea Utara (Korut) turut mengecam rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Jalur Gaza dan merelokasi warganya ke negara-negara lainnya. Pyongyang menyebut gagasan Trump itu menggelikan dan menuduh AS melakukan pemerasan.
Kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam laporannya seperti dilansir Reuters, Rabu (12/2/2024), menyebut harapan tipis warga Palestina untuk keselamatan dan perdamaian dihancurkan oleh gagasan tersebut, namun tanpa secara langsung menyebut nama Trump.
"Dunia kini mendidih seperti panci bubur karena deklarasi mengejutkan AS," sebut KCNA dalam laporannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar media pemerintah Korut itu mengomentari gagasan mengejutkan Trump bahwa AS akan merelokasi penduduk Gaza dan membangun kembali secara ekonomi wilayah Palestina yang hancur akibat perang itu.
Komentar KCNA itu juga mengkritik pemerintahan Trump atas seruan untuk mengambil alih Terusan Panama dan Greenland, serta keputusannya mengubah nama "Teluk Meksiko" menjadi "Teluk Amerika".
"AS seharusnya bangun dari khayalan anakronistiknya dan segera berhenti melanggar martabat dan kedaulatan negara-negara lainnya dan rakyatnya," sebut laporan KCNA, yang menyebut AS sebagai "pelaku pemerasan".
Simak juga Video Ambil Alih Gaza, Trump: Kami Tidak Membeli, Kami Akan Memilikinya
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.