Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Normalisasi Israel Tanpa Negara Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 05 Feb 2025 11:27 WIB
A handout picture provided by the Saudi Press Agency SPA on November 11, 2024, shows Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman addressing the joint extraordinary leaders summit of the Organization of Islamic Cooperation (OIC) and the Arab League in Riyadh. Saudi Arabias de facto ruler called for immediate ceasefires in Gaza and Lebanon at the November 11 summit that will renew calls for a Palestinian state. (Photo by Ahmed NURELDINE / SPA / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (dok. AFP/AHMED NURELDINE)
Riyadh -

Pemerintah Arab Saudi menegaskan tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina. Penegasan ini kembali disampaikan Riyadh setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Saudi tidak menuntut dibentuknya negara Palestina.

Dalam pernyataan yang mengejutkan pada Selasa (4/2) waktu setempat, Trump mencetuskan AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang, setelah warga Palestina yang tinggal di area itu direlokasi di tempt-tempat lainnya dan akan mengembangkan Jalur Gaza secara ekonomi.

Pernyataan itu disampaikan Trump dalam konferensi pers yang digelar bersama bertemu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung ke Gedung Putih di Washington DC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi pernyataan Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu (5/2/2025), Kementerian Luar Negeri Saudi menyatakan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) telah menegaskan posisi Riyadh dengan "cara yang jelas dan eksplisit" yang tidak memungkinkan interpretasi apa pun dalam keadaan apa pun.

Saudi juga menegaskan penolakan terhadap segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka, dan menyatakan posisi Riyadh terhadap Palestina tidak bisa dinegosiasikan.

ADVERTISEMENT

Trump, dalam konferensi pers dengan Netanyahu, mengungkapkan bahwa dirinya telah membahas proposal untuk merelokasi warga Gaza dengan para pemimpin Timur Tengah lainnya. Dia mengklaim bahwa mereka mendukung gagasan tersebut.

"Para pemimpin lainnya menyukai gagasan tersebut," kata Trump.

Namun, sehari sebelum pernyataan itu, para Menteri Luar Negeri (Menlu) dari setidaknya lima negara Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirimkan surat kepada Menlu AS Marco Rubio yang isinya menyatakan penolakan terhadap rencana apa pun untuk mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza.

Lihat Video 'Trump: AS Akan Ambil Alih Jalur Gaza':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Surat bersama itu ditandatangani oleh Menlu Yordania, Menlu Mesir, Menlu Saudi, Menlu Qatar dan Menlu Uni Emirat Arab, bersama dengan penasihat kepresidenan Palestina, Hussein al-Sheikh.

Sementara itu, Netanyahu dalam konferensi pers dengan Trump di Gedung Putih mengatakan bahwa Israel akan memberikan upaya yang baik terhadap Saudi dan meyakini upaya normalisasi akan berhasil.

"Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin dilakukan, saya pikir hal itu akan terjadi," ucap Netanyahu di Gedung Putih, seperti dilansir Al Arabiya.

AS telah memimpin upaya diplomasi selama berbulan-bulan untuk membujuk Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengakui negara Yahudi tersebut.

Namun perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 membuat Riyadh mengesampingkan isu normalisasi itu karena kemarahan Arab atas rentetan serangan Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads