Trump Tuduh Afrika Selatan Gemar Sita Tanah, Setop Bantuan Dana AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 04 Feb 2025 14:17 WIB
Presiden AS Donald Trump (dok. Angelina Katsanis/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh pemerintah Afrika Selatan gemar melakukan "penyitaan" tanah milik warganya dan memperlakukan kelompok masyarakat tertentu dengan sangat buruk.

Sebagai konsekuensinya, seperti dilansir AFP, Selasa (4/2/2025), Trump mengumumkan penghentian semua pendanaan masa depan oleh AS kepada Afrika Selatan. Tuduhan yang dilontarkan Trump itu telah dibantah oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

Masalah pertanahan di Afrika Selatan telah sejak lama menimbulkan perpecahan, dan upaya untuk memperbaiki ketidaksetaraan dalam pemerintahan yang dikuasai kulit putih telah menuai kritikan dari kelompok konservatif, termasuk miliarder AS dan penasihat Trump, Elon Musk, yang lahir di Afrika Selatan.

Ramaphosa, bulan lalu, menandatangani rancangan undang-undang (RUU) yang menetapkan bahwa pemerintah, dalam keadaan tertentu, boleh menawarkan "nol kompensasi" atas properti yang diambil alih demi kepentingan umum.

"Afrika Selatan menyita tanah, dan memperlakukan kelompok masyarakat tertentu dengan SANGAT BURUK," sebut Trump dalam pernyataannya via media sosial Truth Social pada Minggu (2/2) waktu setempat.

"Saya akan menghentikan semua pendanaan kepada Afrika Selatan di masa depan, sampai penyelidikan menyeluruh atas situasi ini selesai!" tulisnya.

Otoritas Afrika Selatan berargumen bahwa RUU itu tidak mengizinkan pemerintah untuk mengambil alih properti secara sewenang-wenang, dan harus terlebih dahulu mencapai kesepakatan dengan pemiliknya.

Simak juga Video 'Ungkit Dukungan Perang Lawan Rusia, Trump Ingin Hal Ini dari Ukraina':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/idh)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork