Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis

Iran Kecam Rencana Trump Relokasi Warga Gaza, Singgung Pembersihan Etnis

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Feb 2025 17:20 WIB
Displaced Palestinians leave parts of Khan Younis as they go back to their homes in Rafah, southern Gaza Strip, Sunday, Jan. 19, 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Warga Gaza berbondong-bondong kembali ke rumah mereka saat gencatan senjata berlangsung (dok. AP/Jehad Alshrafi)
Teheran -

Pemerintah Iran mengecam gagasan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza. Teheran memperingatkan bahwa langkah semacam itu sama saja merupakan "pembersihan etnis" terhadap Palestina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, seperti dilansir AFP, Senin (3/2/2025), menyerukan komunitas internasional untuk membantu warga Palestina "menjamin hak untuk menentukan nasib mereka sendiri... daripada mendorong gagasan-gagasan lainnya yang mengarah pada pembersihan etnis".

Pernyataan dari Baqaei itu disampaikan setelah Trump berulang kali melontarkan gagasan untuk "membersihkan" Jalur Gaza dan memindahkan penduduknya ke tempat yang lebih aman, seperti Mesir dan Yordania.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Membersihkan Gaza... adalah bagian dari penghapusan kolonial terhadap Jalur Gaza dan seluruh Palestina," sebut Baqaei dalam pernyataannya.

Dia menegaskan bahwa "tidak ada pihak ketiga" yang dapat memutuskan masa depan wilayah Palestina.

ADVERTISEMENT

Iran yang tidak mengakui Israel, telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak kemenangan Revolusi Islam tahun 1979 silam.

Simak Video Lima Negara Arab Tolak Ide Trump Relokasi Warga Gaza

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Teheran dan Tel Aviv yang bermusuhan selama bertahun-tahun, telah beberapa kali terlibat aksi saling serang selama perang Gaza berkecamuk.

Iran memberikan dukungan finansial dan militer kepada kelompok Hamas yang berperang melawan Israel. Namun negara itu bersikeras menyatakan bahwa Hamas dan kelompok-kelompok lainnya yang didukung Teheran bertindak independen.

Wakil Presiden Iran, Mohammad Javad Zarif, baru-baru ini menyebut serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, telah "merusak" negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington.

Simak Video Lima Negara Arab Tolak Ide Trump Relokasi Warga Gaza

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads