Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan kembali tekadnya untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, menuju ke lokasi-lokasi yang "lebih aman" seperti Mesir atau Yordania. Gagasan Trump ini sebelumnya menuai kritikan banyak pihak.
Penegasan tersebut disampaikan Trump pada Senin (27/1) waktu setempat, setelah pada Sabtu (25/1) lalu melontarkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas, yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, menjadikan wilayah Palestina itu bagaikan "area penghancuran".
Saat ditanya kembali soal gagasannya itu, seperti dilansir AFP, Rabu (29/1/2025), Trump mengatakan dirinya "ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan".
"Anda tahu, jika Anda melihat Jalur Gaza, yang sudah bertahun-tahun menjadi neraka... selalu ada kekerasan yang terkait dengan wilayah itu," kata Trump dalam pernyataannya kepada wartawan.
Ketika didesak mengenai apa makna gagasannya itu bagi solusi dua negara, Trump mengatakan dirinya akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu "dalam waktu yang tidak lama lagi".
"Dia akan datang ke sini untuk bertemu dengan saya," ucapnya.
Trump juga mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan dalam beberapa hari terakhir dengan Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, yang secara historis menentang pemindahan warga Palestina dari Jalur Gaza.
"Saya berharap dia mau menampung beberapa. Kita telah banyak membantu mereka, dan saya yakin dia akan membantu kita," ujar Trump merujuk pada al-Sisi.
Simak juga Video: Kala Trump Mau Pindahkan Warga Gaza ke Mesir-Yordania
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)