Israel Serang Gaza, Berdalih Syarat Gencatan Senjata Belum Dipenuhi

Israel Serang Gaza, Berdalih Syarat Gencatan Senjata Belum Dipenuhi

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 19 Jan 2025 15:09 WIB
This picture taken from the Israeli side of the border with the Gaza Strip shows smoke plumes rising from explosions above destroyed buildings in the northern Gaza Strip on January 18, 2025, a day before a ceasefire is set to take effect following the Israeli cabinets approval of a deal between Israel and Hamas. The ceasefire in the Gaza war will begin at 0630 GMT on January 19, mediator Qatar said after Israels cabinet voted to approve the truce and hostage-prisoner release deal. In more than 15 months of war between Hamas Palestinian militants and Israel, there has been only one previous truce, for one week, in November 2023 that also saw a hostage-prisoner exchange. (Photo by JOHN WESSELS / AFP)
Foto: Ilustrasi asap membubung di Gaza akibat serangan Israel (AFP/JOHN WESSELS)
Gaza -

Israel kembali meluncurkan serangan ke Gaza, Palestina, dengan alasan Hamas belum menyerahkan daftar sandera yang akan dibebaskan sebagai salah satu syarat gencatan senjata. Serangan itu menyebabkan delapan orang tewas.

Dilansir Al-Jazeera dan AFP, Minggu (19/1/2025), Israel meluncurkan serangan artileri dan serangan udara di Khan Younis selatan dan Nuseirat tengah meskipun gencatan senjata Gaza dimulai menurut jadwal mediator pada pukul 08.30 pagi waktu setempat.

"Tentara Israel terus bersiap untuk pertahanan dan serangan dan tidak akan membiarkan keamanan penduduk Negara Israel dirugikan," katanya dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gencatan senjata yang direncanakan, disetujui setelah satu tahun mediasi intensif oleh Qatar dan Mesir, adalah langkah pertama dalam proses panjang dan rapuh yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama 15 bulan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan militer bahwa gencatan senjata tidak akan dimulai sampai Israel memiliki daftar sandera yang akan dibebaskan.

Hamas sendiri menyatakan berkomitmen untuk menyediakannya. Namun, Hamas beralasan ada kendala teknis sehingga daftar itu sulit diselesaikan tepat waktu.

ADVERTISEMENT

Hamas menyatakan anggotanya berkomunikasi secara fisik melalui utusan. Hal itu disebut membutuhkan waktu untuk menyetujui nama-nama dan lokasi para sandera ketika pesawat militer Israel masih berada di atas mereka.

Menurut rencana, Hamas akan membebaskan tiga tawanan perempuan yang masih hidup sebagai ganti 95 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel di mana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Pertukaran akan dimulai setelah pukul 4 sore hari pertama gencatan senjata. Pembebasan tawanan akan difasilitasi oleh Palang Merah.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai lebih dari 25 orang. Juru bicara badan tersebut Mahmud Bassal mengatakan tiga orang tewas di Gaza utara dan lima orang di Kota Gaza.

Perang di Gaza telah terjadi sejak 7 Oktober 2023. Israel berdalih serangan ke Gaza untuk menghabisi Hamas yang melakukan serangan ke wilayah mereka.

Serangan Hamas itu menewaskan 1.200 orang di Israel. Selain itu, ada ratusan orang yang ditahan dan menjadi sandera Hamas.

Sementara, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 46 ribu orang di Gaza. Selain itu, ada ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang menjadi pengungsi akibat serangan Israel.

Simak Video 'Alasan Israel Tunda Gencatan Senjata di Gaza':

[Gambas:Video 20detik]



(haf/imk)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads