Krisis energi ini terjadi ketika suhu di bawah nol derajat Celsius tercatat di seluruh wilayah Iran dalam beberapa hari terakhir.
Sekolah-sekolah dan kantor-kantor publik yang ada di lebih dari separuh dari total 31 provinsi di Iran terpaksa ditutup sementara sepanjang Selasa (17/12) waktu setempat. Penutupan ini sudah berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena cuaca dingin dan demi mengatur konsumsi bahan bakar," demikian laporan kantor berita resmi IRNA menjelaskan alasan penutupan.
Presiden Masoud Pezeshkian, dalam pernyataan pada Senin (16/12) waktu setempat, menyesalkan konsumsi energi yang "sangat tinggi" di Iran.
"Kita mengonsumsi listrik dan gas sebesar dua hingga tiga kali lipat dibandingkan negara-negara Eropa," sebut Pezeshkian dalam pernyataannya seperti dikutip media pemerintah.
Pezeshkian mendorong masyarakat Iran untuk mengurangi ketergantungan pada pemanas rumah dan menyarankan penggunaan pakaian hangat sebagai alternatif saat cuaca dingin.
Lihat juga video: Penampakan Pusat Kota Beirut Seusai Dibombardir Israel
(nvc/ita)