Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol telah dimakzulkan dan resmi dicopot dari jabatannya buntut pengumuman darurat militer pekan lalu. Kini Perdana Menteri (PM) Korsel Han Duck Soo ditunjuk sebagai presiden sementara Korsel menggantikan Yoon.
Dirangkum detikcom, Minggu (15/12/2024) dari AFP, Deutsche Welle (DW), BBC, berikut ini sederet hal yang diketahui tentang perjalanan pemakzulan Presiden Yoon.
Pemakzulan Presiden Korsel oleh Oposisi Sempat Gagal
Pemakzulan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol sempat gagal oleh oposisi pada Sabtu (7/12) silam. Dilansir BBC, Senin (9/12/2024), pemungutan suara di parlemen pada Sabtu (07/12) gagal memenuhi persyaratan setelah mayoritas partai penguasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), memboikotnya. Demonstran mengancam akan tetap menggelar unjuk rasa sampai Yoon turun dari kursi kekuasaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya memakzulkan Yoon gagal terlaksana lantaran syarat didukung oleh dua pertiga anggota parlemen, tidak terpenuhi. Dengan kata lain, dukungan minimal 200 suara dari total 300 anggota parlemen itu tak terpenuhi.
Ini terjadi setelah mayoritas anggota parlemen dari partai penguasa, PPP, memilih boikot. Hanya tiga anggota PPP yang ikut pemungutan suara.
Massa Demo Tuntut Presiden Yoon Dimakzulkan
Buntut pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon pekan lalu, beragam aksi protes massa digelar untuk menuntut Yoon mundur dari jabatannya. Aksi dimulai sekitar tengah hari di luar gedung parlemen, Majelis Nasional, sebelum voting untuk resolusi pemakzulan.
Aksi ini dilakukan seminggu setelah upaya pemakzulan pertama untuk melengserkan Yoon sempat gagal, yakni pada Sabtu (7/12) lalu. Seorang pejabat polisi Seoul mengatakan kepada kantor berita AFP, pada Sabtu (14/12), bahwa mereka memperkirakan sedikitnya ada 200.000 orang berdemonstrasi untuk mendukung pemakzulannya.
Simak video: Presiden Sementara Korsel Minta Militer Waspada Provokasi Korut
Simak selengkapnya halaman selanjutnya.