Pada Rabu (11/12) kemarin, Kepolisian Korsel menggeledah beberapa kantor penting yang ada di kompleks kantor kepresidenan, seperti ruang konferensi untuk kabinet pemerintahan Yoon, Dinas Keamanan Kepresidenan, dan ruang bunker di dalam markas JCS.
Penggeledahan hari pertama berakhir dalam beberapa jam, dengan tim kepolisian hanya diberi dokumen yang "sangat terbatas" oleh staf Yoon dan sempat dihalangi oleh pengawal kepresidenan untuk memasuki gedung utama.
Partai Demokrat Korsel, yang merupakan oposisi utama, telah memperingatkan akan melaporkan para staf dan pengawal kepresidenan atas tuduhan pemberontakan jika mereka terus menghalangi upaya penegakan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoon telah ditetapkan sebagai tersangka atas sejumlah tuduhan, termasuk pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan, terkait darurat militer singkat pada 3-4 Desember lalu. Dia juga telah dicegah untuk bepergian ke Korsel selama penyelidikan berlangsung.
(nvc/idh)