Ukraina Bilang Tumbangnya Rezim Assad Ungkap Kelemahan Rusia

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 09 Des 2024 17:24 WIB
Potret Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang telah digulingkan dari kekuasaannya oleh pasukan oposisi (AP/Omar Albam)
Kyiv -

Ukraina menilai tumbangnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad mengungkapkan kelemahan Rusia sebagai sekutu utama rezim tersebut. Kyiv juga menyebut tergulingnya pemerintahan Assad di Damaskus oleh pasukan oposisi menunjukkan ketidakmampuan Moskow untuk menjalani peperangan di dua front.

Rusia telah mendukung rezim Assad dengan melancarkan rentetan serangan udara terhadap target-target pasukan oposisi Suriah dalam operasi militer yang berlangsung sejak tahun 2015. Moskow memiliki dua pangkalan militer di wilayah Suriah untuk mendukung operasinya tersebut.

Namun invasi yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina sejak Februari 2022, atau selama 33 bulan terakhir, tampaknya telah menguras banyak sumber daya militer.

"Peristiwa-peristiwa di Suriah menunjukkan kelemahan rezim (Presiden Rusia Vladimir) Putin, yang tidak mampu berperang di dua front dan meninggalkan sekutu terdekatnya demi melanjutkan agresi terhadap Ukraina," sebut Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (9/12/2024).

Direktorat intelijen Ukraina, HUR, dalam pernyataan via Telegram menyebut pasukan militer Rusia di Suriah telah menarik mundur kapal-kapal perangnya dari pangkalan mereka di area Tartous, yang sebelumnya diizinkan oleh Assad untuk digunakan Moskow sebagai pembayaran atas keamanannya.

Laporan HUR menyebut kapal frigate Laksamana Grigorovich beserta sebuah kapal kargo Engineer Turbin telah ditarik keluar dari Tartous pada Minggu (8/12), dan beberapa pesawat militer Rusia sedang memindahkan "sisa-sisa persenjataan dan peralatan militer mereka" dari pangkalan udara Khmemim.

Moskow belum menanggapi laporan tersebut.

Pasukan oposisi Suriah, dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang merupakan bekas afiliasi Al-Qaeda, menyatakan berhasil menggulingkan Assad setelah menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12) waktu setempat. Mereka juga menyatakan sang Presiden Suriah itu telah meninggalkan negaranya.

Simak Video 'Trump: Assad Kabur karena Rusia Enggan Melindunginya':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.




(nvc/ita)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork