Pada 2010, pasukan Amerika Serikat di Irak menangkap al-Jawlani dan memenjarakannya di Camp Bucca, dekat perbatasan Irak-Kuwait. Di sini ia bertemu dengan sosok-sosok kombatan militan lainnya. Belakangan mereka bersatu membentuk Negera Islam yang disebut juga sebagai ISIS.
Dari kelompok inilah muncul sosok yang di kemudian hari memimpin ISIS di Irak, Abu Bakar al-Baghdadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al-Jawlani sempat berkata kepada media bahwa setelah konflik bersenjata melawan Presiden Bashar-Al Assad terjadi di Suriah pada 2011, al-Baghdadi memerintahkannya untuk pergi ke negara tersebut untuk membentuk kelompok perlawanan.
Al-Jawlani lantas menjadi komandan kelompok bersenjata Nusra atau Jabhat al-Nusra, yang terafiliasi dengan ISIS. Kelompok tersebut diketahui meraih banyak kemenangan dalam pertempuran.
Pada 2013, al-Jawlani memutuskan hubungan kelompok Nusra dari ISIS dan menempatkan kelompok tersebut di bawah komando al-Qaeda. Akan tetapi, pada 2016, al-Jawlani mengumumkan pemutusan hubungan Nusra dengan al-Qaida.
Pada 2017, al-Jawlani mengatakan kelompoknya telah bergabung dengan kelompok lain di Suriah untuk membentuk Hayat Tahrir-Al Sham dan dirinya menjadi pemimpin gabungan kelompok-kelompok milisi tersebut.
Di bawah pimpinan al-Jawlani, HTS menjadi kelompok dominan di wilayah Idlib dan wilayah-wilayah sekitarnya yang terletak di bagian barat laut Suriah.
Pada 2020, HTS menutup basis al-Qaeda di Idlib, merebut persenjataan, dan memenjarakan sejumlah pemimpinnya. Kelompok tersebut juga menghancurkan operasi ISIS di Idlib.
Pada 2021, al-Jawlani berkata media PBS bahwa pihaknya tidak mengikuti strategi jihad global ala al-Qaeda, melainkan fokus pada upaya menumbangkan rezim Assad.
AS dan negara-negara Barat pun memiliki tujuan yang sama dengan dirinya. "Wilayah ini tidak merepresentasikan ancaman keamanan kepada Eropa dan Amerika," katanya.
Setelah memulai serangan mendadak ke sejumlah kota di Suriah dalam beberapa hari terakhir, pasukannya berhasil menguasai Damaskus pada Minggu (8/12). Di depan massa yang bersorak di sebuah masjid di Damaskus, dia mengatakan bahwa ini adalah "kemenangan bagi seluruh negara Muslim" dan menjadi "halaman baru" bagi negara-negara di kawasan.
Simak Video 'Komandan Pemberontak Suriah Seusai Gulingkan Assad: Kemenangan Besar!':
(ita/ita)