Ukraina Akan Masuk NATO? Rusia Ingatkan Hal Ini!

Ukraina Akan Masuk NATO? Rusia Ingatkan Hal Ini!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 03 Des 2024 17:33 WIB
NATO flag flies in front of the Independence Monument during a rally of supporters of the
Ilustrasi (dok. REUTERS/Valentyn Ogirenko)
Moskow -

Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia memperingatkan bahwa bergabungnya Ukraina dengan aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menimbulkan "ancaman yang tidak dapat diterima" bagi Moskow.

Peringatan ini, seperti dilansir AFP, Selasa (3/12/2024), disampaikan Kremlin saat para Menteri Luar Negeri (Menlu) negara-negara anggota NATO menggelar pertemuan di Brussels, Belgia, dengan Kyiv mendorong untuk bergabung dengan blok keamanan tersebut.

"Keputusan potensial semacam itu tidak dapat kami terima, karena ini merupakan ancaman bagi kami," tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam pernyataan kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ukraina diketahui mengharapkan para negara anggota NATO memberikan undangan saat pertemuan para Menlu di Brussels mulai digelar pada Selasa (3/12) waktu setempat.

Peringatan Moskow itu disampaikan setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti dilansir Anadolu Agency, mengatakan jika Ukraina diundang untuk bergabung dengan NATO, maka hal itu harus berlaku untuk seluruh wilayah negaranya, bukan hanya wilayah tertentu saja.

ADVERTISEMENT

"Jika ini sebuah undangan, maka hal itu harus berlaku untuk seluruh wilayah kami. Tidak dapat diterima jika NATO hanya mengundang sebagian wilayah Ukraina," ucap Zelensky dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa yang berada di Kyiv untuk melakukan pembicaraan pada Minggu (1/12).

Sementara Kementerian Luar Negeri Ukraina, pada Selasa (3/12) waktu setempat, mengecam perjanjian yang dicapai 30 tahun lalu, yang mengatur soal pelepasan senjata nuklir Kyiv dari era Uni Soviet dengan imbalan jaminan keamanan yang tidak pernah terwujud.

Perjanjian yang dimaksud, seperti dikutip Reuters, merupakan Memorandum Budapest tahun 1994, yang menyatakan Ukraina harus menyerahkan persenjataan nuklirnya, yang saat itu terbesar ketiga di dunia, sebagai imbalan atas jaminan keamanan dari beberapa negara, termasuk Rusia, usai runtuhnya Soviet tahun 1991.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Otoritas Kyiv tengah gencar menyerukan jaminan keamanan yang kuat untuk melindungi negaranya dari agresi baru Rusia, ketika kembalinya Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Gedung Putih memicu kekhawatiran akan penyelesaian perang lebih cepat dan membuat Ukraina kehilangan wilayahnya.

Ukraina telah mengecam memorandum itu sejak tahun 2014, jauh sebelum Rusia menginvasi negaranya tahun 2022 lalu, ketika pasukan Moskow menduduki dan menganeksasi Semenanjung Crimea di bagian timur Ukraina. Pertempuran di Ukraina bagian timur yang menewaskan ribuan orang itu berujung gencatan senjata rapuh yang diikuti puluhan putaran perundingan berdasarkan apa yang dikenal sebagai Perjanjian Minsk.

"Cukup dengan Memorandum Budapest. Cukup dengan Perjanjian Minsk. Dua kali sudah cukup, kita tidak bisa jatuh ke dalam perangkap yang sama untuk ketiga kalinya. Kita tidak memiliki hak untuk melakukannya," tegas Zelensky dalam pernyataannya.

Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta AS dan Inggris, yang juga menandatangani Memorandum Budapest, serta Prancis dan China untuk mendukung pemberian jaminan keamanan bagi Ukraina.

"Kami meyakini bahwa satu-satunya jaminan keamanan nyata bagi Ukraina, serta pencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina dan negara-negara lainnya, adalah keanggotaan penuh Ukraina di NATO," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads