AS Tegaskan Tak Akan Beri Senjata Nuklir ke Ukraina

AS Tegaskan Tak Akan Beri Senjata Nuklir ke Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 02 Des 2024 17:03 WIB
U.S. White House national security adviser Jake Sullivan speaks at a press briefing at the White House in Washington, U.S., December 12, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan (dok. REUTERS/Kevin Lamarque)
Washington DC -

Amerika Serikat (AS) menyatakan pihaknya tidak sedang mempertimbangkan untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina, yang terus memerangi invasi militer Rusia. Washington menegaskan tidak akan mengembalikan senjata nuklir yang telah diserahkan saat Uni Soviet runtuh kepada Kyiv lagi.

Penegasan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (2/12/2024), disampaikan oleh penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, dalam pernyataan terbaru pada Minggu (1/12) waktu setempat.

Sullivan ditanya soal artikel media terkemuka New York Times (NYT) bulan lalu yang menyebut beberapa pejabat negara Barat, yang tidak disebut namanya, telah menyarankan Presiden AS Joe Biden untuk memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum dia mengakhiri masa jabatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tidak dalam pertimbangan, tidak," tegas Sullivan saat berbicara kepada media ABC News.

"Apa yang sedang kami lakukan adalah meningkatkan berbagai kapasitas konvensional Ukraina sehingga mereka dapat secara efektif mempertahankan diri dan memberikan perlawanan terhadap Rusia, bukan (memberikan mereka) kemampuan nuklir," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pekan lalu, Rusia mengecam gagasan yang muncul di kalangan negara-negara Barat, agar AS memasok senjata nuklir kepada Ukraina, sebagai hal yang "gila". Moskow menyebut bahwa demi mencegah skenario semacam itu adalah salah satu alasan mengapa pihaknya melancarkan invasi ke Ukraina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya pada saat itu menegaskan bahwa menjadi kepentingan semua pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan skenario semacam itu tidak terjadi. Dia menyebut skenario seperti itu sama saja dengan "bunuh diri".

"Kami menganggap hal ini sebagai kegilaan," ucap Zakharova ketika ditanya wartawan soal isu tersebut, seperti dilansir Reuters.

Lihat juga video: Putin Wanti-wanti Negara Barat, Sebut Rusia Siap Perang Nuklir

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Ini benar-benar kegilaan yang disodorkan oleh pihak Barat kepada bagian tertentu dalam tatanan politik di Ukraina," sebutnya pada saat itu.

Lebih lanjut, Zakharova menuduh Kyiv menggunakan isu tersebut, yang digambarkannya sebagai propaganda, untuk berupaya memeras lebih banyak bantuan dari negara-negara Barat.

Ukraina mewarisi senjata nuklir dari Uni Soviet setelah keruntuhannya tahun 1991 silam, namun negara itu telah menyerahkan senjata nuklir tersebut berdasarkan perjanjian tahun 1994, Memorandum Budapest, dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia, AS dan Inggris.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali mengeluhkan bahwa tindakan itu menyebabkan negaranya tidak memiliki keamanan saat ini. Hal itu menjadi salah satu alasan yang mendasari Zelensky berpendapat bahwa Ukraina harus diterima bergabung dengan aliansi militer NATO, yang ditentang Moskow.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads