Kecaman Sana-sini Kala Biden Ampuni Putranya Sendiri

Kecaman Sana-sini Kala Biden Ampuni Putranya Sendiri

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Des 2024 22:00 WIB
Joe Biden, Hunter Biden and Beau Jr., Nantucket, Massachusetts, November 29, 2024. REUTERS/Craig Hudson Purchase Licensing Rights
Foto: Joe Biden dan Hunter Biden (REUTERS/Craig Hudson Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam memberikan grasi kepada putranya, Hunten Biden, menuai kecaman. Langkah dari Biden itu diambil saat jabatannya sebagai pemimpin negeri Paman Sam itu tanggal menghitung hari.

Hunter, seperti dilansir Reuters, Senin (2/12/2024), telah dinyatakan bersalah dan dihukum karena membuat pernyataan palsu saat pemeriksaan latar belakang kepemilikan senjata api, dan atas dakwaan memiliki senjata api secara ilegal, serta telah mengaku bersalah atas tuduhan pajak federal.

"Hari ini, saya menandatangani surat pengampunan untuk putra saya, Hunter. Sejak saya menjabat, saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan ikut campur dalam pengambilan keputusan Departemen kehakiman, dan saya menepati janji saya meskipun saya telah melihat putra saya diadili secara selektif, dan secara tidak adil," ucap Biden dalam pernyataannya yang dirilis Gedung Putih pada Minggu (1/12) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gedung Putih telah berulang kali mengatakan bahwa Biden tidak akan mengampuni atau meringankan hukuman putranya, yang juga dikenal sebagai pencandu narkoba yang sedang dalam masa pemulihan dan kini menjadi target Partai Republik, termasuk Presiden terpilih AS Donald Trump.

"Tidak ada orang berakal sehat yang melihat fakta kasus-kasus Hunter, yang dapat mencapai kesimpulan lainnya selain Hunter ditargetkan karena dia adalah putra saya," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Hunter menghadapi sidang putusan untuk dakwaan penyataan palsu dan dakwaan kepemilikan senjata api ilegal pekan ini.

Pada September lalu, dia mengaku bersalah atas tuduhan federal karena gagal membayar pajak sebesar US$ 1,4 juta padahal dia menghabiskan banyak uang untuk narkoba, pekerja seks dan barang-barang mewah. Untuk kasus tersebut, Hunter akan menghadapi sidang putusan pada 16 Desember mendatang.

"Saya telah mengakui dan bertanggung jawab atas kesalahan saya selama masa-masa terkelam kecanduan yang saya alami -- kesalahan yang telah dieksploitasi untuk mempermalukan saya dan keluarga saya untuk kepentingan politik," ucap Hunter dalam pernyataannya yang dirilis Minggu (1/12) waktu setempat.

Hunter menyebut dirinya sudah bebas dari narkoba selama lebih dari lima tahun.

"Dalam pergolakan kecanduan, saya menyia-nyiakan banyak peluang dan keuntungan... Saya tidak akan pernah menganggap remeh grasi yang telah diberikan kepada saya hari ini dan akan mengabdikan kehidupan yang telah saya bangun kembali untuk membantu mereka yang masih sakit dan menderita," imbuhnya.

Kecaman dari Partai Republik

Partai Republik mengecam keputusan Biden, dengan banyak anggota Kongres menyampaikan kemarahan mereka di media sosial.

"Joe Biden adalah pembohong dan munafik, sampai akhir," ujar Anggota Kongres Marjorie Taylore Greene di media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Anggota Kongres Andy Biggs mengatakan bahwa Biden akan "dicatat sebagai salah satu presiden paling korup dalam sejarah Amerika."

"Hunter Biden adalah seorang kriminal, tetapi ayahnya yang korup tidak akan membiarkan keadilan ditegakkan di bawah pemerintahan yang mengikuti aturan hukum," katanya di X.

Ketua Komite Pengawas DPR, James Comer, mengatakan bahwa "sangat disayangkan bahwa, alih-alih mengungkap kebenaran tentang kesalahan mereka selama puluhan tahun, Presiden Biden dan keluarganya terus melakukan segala cara untuk menghindari pertanggungjawaban."

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Kritik bahkan datang dari sebagian anggota Partai Demokrat sendiri, seperti Gubernur Colorado Jared Polis.

"Sebagai seorang ayah, saya tentu memahami keinginan Presiden Joe Biden untuk membantu putranya dengan mengampuni dia, tetapi saya kecewa karena dia menempatkan keluarganya di atas kepentingan negara," ujar Polis.

Gubernur itu memperingatkan bahwa pengampunan ini adalah "preseden buruk yang dapat disalahgunakan oleh presiden berikutnya dan sayangnya akan mencoreng reputasinya."

Trump Sindir Ada Peradilan Sesat

- Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberikan reaksi keras atas keputusan Presiden Joe Biden memberikan grasi kepada putranya, Hunter Biden, yang terjerat rentetan kasus hukum. Trump menyebut langkah Biden itu sebagai "penyelewengan keadilan dan peradilan sesat".

"Apakah pengampunan yang diberikan Joe kepada Hunter mencakup para Sandera J-6, yang telah dipenjara bertahun-tahun? Itu sama saja penyelewengan keadilan dan peradilan sesat!" sebut Trump dalam pernyataannya via media sosial Truth Social, seperti dilansir media AS, The Hill dan ABC News, Senin (2/12/2024).

Istilah "Sandera J-6" yang disebut oleh Trump tampaknya merujuk pada para perusuh yang dijebloskan ke penjara atas tuduhan menyerbu Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 lalu, yang kebanyakan para pendukung Trump.

Komentar Trump itu disampaikan setelah Biden mengumumkan, pada Minggu (1/12), bahwa dirinya telah menandatangani surat pengampunan hukum untuk putranya. Langkah ini diambil menjelang akhir masa jabatannya, setelah Biden berulang kali menegaskan tidak akan memberikan pengampunan terhadap putranya sendiri.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads