Gambar bendera Ukraina tiba-tiba muncul di layar LED berukuran besar di Astana, ibu kota Kazakhstan, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berkunjung. Insiden ini langsung memicu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Kazakhstan.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/11/2024), menyatakan pihaknya sedang menyelidiki semua kemungkinan penyebab insiden itu, termasuk kesalahan teknis dan serangan hacker atau peretas.
Gambar bendera nasional Ukraina, dengan garis horizontal berwarna biru dan kuning -- bukan bendera Rusia yang terdiri atas warna putih, biru dan merah -- sempat muncul pada layar LED besar yang terletak di salah satu ruas jalan raya utama di kota Astana pada Rabu (27/11) malam waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin sudah berada di Astana ketika insiden itu terjadi, dan layar LED itu segera dimatikan. Namun foto dan video yang menunjukkan insiden tersebut dengan cepat beredar secara online.
Kunjungan ke Kazakhstan ini dilakukan Putin saat negaranya masih berperang melawan Ukraina, yang dipicu oleh invasi militer Rusia sejak Februari 2022 lalu.
Menurut survei opini yang dilakukan tahun lalu, mayoritas warga Kazakhstan bersikap netral terhadap perang Rusia-Ukraina, namun di antara yang lainnya, para pendukung Ukraina di negara tersebut jauh lebih banyak daripada pendukung Rusia.
Dan karena Rusia merupakan salah satu mitra dagang terbesar Kazakhstan, permasalahan ekonomi seringkali meluas. Pada Kamis (28/11), mata uang Kazakhstan, Tenge, jatuh ke titik terendah sepanjang masa terhadap dollar Amerika Serikat (AS), setelah mata uang Rusia, Ruble, melemah tajam.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Kunjungan Putin ke Kazakhstan ini dimaksudkan untuk membahas peningkatan hubungan energi dan industri, serta mengurangi perselisihan mengenai barang-barang pertanian antara kedua negara. Kazakhstan yang selama ini mengekspor sebagian besar minyaknya melalui Rusia, sedang menjajaki alternatif lainnya.
Kazakhstan telah berusaha menjauhkan diri dari perang Rusia di Ukraina. Namun negara ini masih sangat bergantung pada Moskow untuk mengekspor minyaknya ke pasar Barat dan dalam mengimpor makanan, listrik serta produk-produk lainnya.
Putin dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev disebut akan menandatangani protokol untuk memperpanjang perjanjian pasokan minyak ke Kazakhstan.