- ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, China Serukan Hal Ini
Otoritas China menyerukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk tetap objektif dan adil setelah badan internasional itu merilis surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beijing juga mengkritik Amerika Serikat (AS), sekutu Netanyahu, telah menerapkan standar ganda dalam merespons perintah penangkapan ICC tersebut.
"China berharap ICC akan menegakkan posisi objektif dan adil, dan mempraktikkan wewenangnya sesuai dengan hukum," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).
- Gempar Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos
Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte memicu ketegangan dengan melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr. Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte itu menyatakan dirinya akan membuat Marcos Jr dibunuh jika dirinya tewas dibunuh terlebih dahulu.
Ancaman itu mencuat saat perselisihan semakin sengit antara dua dinasti politik yang paling berkuasa di Filipina. Sara melontarkan ancaman itu dalam konferensi pers penuh sumpah serapah pada Jumat (22/11) tengah malam, di mana sang Wapres Filipina itu mengisyaratkan dirinya menjadi target rencana pembunuhan.
Dalam konferensi pers itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (23/11/2024), Sara mengakui dirinya telah berbicara kepada salah satu personel tim keamanannya dan menginstruksikan untuk membunuh Marcos Jr, istrinya, dan ketua parlemen Filipina jika dirinya tewas dibunuh.
- Kremlin: Serangan Rudal Hipersonik ke Ukraina Jadi Peringatan Buat Barat
Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengatakan bahwa serangan rudal hipersonik jenis terbaru terhadap Ukraina dimaksudkan sebagai peringatan untuk negara-negara Barat. Kremlin menegaskan Moskow akan merespons dengan keras terhadap setiap tindakan "sembrono" Barat dalam mendukung Kyiv.
Penegasan itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia telah menembakkan rudal balistik hipersonik terbaru, yang bernama Oreshnik, terhadap fasilitas militer Ukraina.
Putin menyebut serangan rudal hipersonik itu menjadi respons atas serangan Kyiv ke Rusia pekan ini, yang untuk pertama kalinya menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS) dan Inggris setelah Presiden Joe Biden memberikan izin untuk penggunaan senjata pasokan AS.
Simak juga video: ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu-Yoav Gallant
(nvc/nvc)