ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, China Serukan Hal Ini

ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, China Serukan Hal Ini

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 23 Nov 2024 12:44 WIB
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu speaks during a news conference in Jerusalem, September 2, 2024. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights
PM Israel Benjamin Netanyahu (dok. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights)
Beijing -

Otoritas China menyerukan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk tetap objektif dan adil setelah badan internasional itu merilis surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Beijing juga mengkritik Amerika Serikat (AS), sekutu Netanyahu, telah menerapkan standar ganda dalam merespons perintah penangkapan ICC tersebut.

"China berharap ICC akan menegakkan posisi objektif dan adil, dan mempraktikkan wewenangnya sesuai dengan hukum," cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu disampaikan Lin ketika ditanya oleh wartawan soal surat perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu.

China, sama seperti Israel dan AS, bukanlah negara anggota ICC. Namun dalam tanggapannya, Lin mengatakan Beijing "mendukung segala upaya komunitas internasional mengenai isu Palestina yang kondusif untuk mencapai keadilan dan menegakkan otoritas hukum internasional".

ADVERTISEMENT

ICC, pada Kamis (21/11), merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, yang dilakukan sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024.

Para hakim ICC, dalam keputusannya mengabulkan perintah penangkapan itu, menyatakan ada alasan masuk akal untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul "tanggung jawab secara pidana" atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode perang di Jalur Gaza dan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan dan tindakan tidak manusiawi lainnya terhadap warga Palestina.

Simak Video: ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu-Yoav Gallant

[Gambas:Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Surat perintah penangkapan ICC juga dirilis untuk petinggi Hamas bernama Ibrahim Al-Masir alias Mohammed Deif atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan

Untuk Deif, ICC juga mencantumkan dakwaan pembunuhan massal terkait serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, termasuk tindak pemerkosaan dan penyanderaan.

Tel Aviv sebelumnya mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas tidak pernah membenarkan atau membantahnya. Jaksa ICC mengindikasikan pihaknya akan terus mengumpulkan informasi terkait laporan kematian Deif tersebut.

Netanyahu mengecam langkah ICC itu sebagai tindakan anti-Semitisme. Dia juga menyebut tuduhan yang dijeratkan padanya merupakan tuduhan yang "tidak masuk akal dan salah".

Sementara AS, sekutu dekat Israel, menolak perintah penangkapan ICC itu, dengan Presiden Joe Biden mengecamnya sebagai tindakan yang "keterlaluan".

Saat ditanya soal penolakan Washington tersebut, Lin menuduh AS telah menerapkan "standar ganda" dengan menolak perintah penangkapan ICC untuk Netanyahu, tapi mendukung perintah serupa untuk Presiden Rusia Vladimir Putin yang dirilis ICC beberapa waktu lalu.

"China secara konsisten menentang negara-negara tertentu yang hanya menggunakan hukum internasional jika menguntungkan mereka... dan menerapkan standar ganda," tegasnya.

Simak Video: ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu-Yoav Gallant

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads