Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengatakan bahwa serangan rudal hipersonik jenis terbaru terhadap Ukraina dimaksudkan sebagai peringatan untuk negara-negara Barat. Kremlin menegaskan Moskow akan merespons dengan keras terhadap setiap tindakan "sembrono" Barat dalam mendukung Kyiv.
Penegasan itu, seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia telah menembakkan rudal balistik hipersonik terbaru, yang bernama Oreshnik, terhadap fasilitas militer Ukraina.
Putin menyebut serangan rudal hipersonik itu menjadi respons atas serangan Kyiv ke Rusia pekan ini, yang untuk pertama kalinya menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS) dan Inggris setelah Presiden Joe Biden memberikan izin untuk penggunaan senjata pasokan AS.
"Pesan utamanya adalah bahwa keputusan dan tindakan sembrono dari negara-negara Barat yang memproduksi rudal, memasoknya ke Ukraina, dan kemudian berpartisipasi dalam serangan di wilayah Rusia, tidak dapat dibiarkan tanpa adanya reaksi dari pihak Rusia," tegas Peskov saat berbicara kepada wartawan.
"Pihak Rusia telah dengan jelas menunjukkan kemampuannya, dan tindakan pembalasan lebih lanjut jika kekhawatiran kami tidak diperhitungkan, telah diuraikan dengan cukup jelas," ujarnya.
Moskow sebelumnya mengatakan pihaknya menganggap serangan dengan rudal jarak jauh ATACMS dan Storm Shadow ke wilayah Rusia sebagai bukti keterlibatan AS dan Inggris dalam perang Ukraina.
Dikatakan oleh Kremlin bahwa data penargetan satelit dan pemrograman jalur penerbangan rudal haruslah dilakukan oleh para personel militer NATO karena Kyiv sendiri tidak memiliki kemampuan tersebut.
Simak Video: Uji Peluncuran Rudal Hipersonik, Putin Serius Ancam Negara Barat
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)