Zelensky Minta Bantuan Barat Usai Rusia Luncurkan Rudal Balistik ke Ukraina

Zelensky Minta Bantuan Barat Usai Rusia Luncurkan Rudal Balistik ke Ukraina

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Sabtu, 23 Nov 2024 05:41 WIB
Ukraines President Volodymyr Zelenskiy speaks to the media in a front of an F-16 fighting aircraft after marking the Day of the Ukrainian Air Forces, amid Russias attack on Ukraine, in an undisclosed location, Ukraine August 4, 2024. REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Photo Purchase Licensing Rights
Volodymyr Zelensky. (REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, meminta mitra Barat untuk memperbarui sistem pertahanan udara negaranya setelah Rusia menembakkan rudal balistik hipersonik ke kota Dnipro. Rusia membanggakan rudal hipersonik Oreshnik barunya yang tidak dapat dihentikan oleh pertahanan udara dan tidak ada yang setara di dunia.

"Menteri pertahanan Ukraina sudah mengadakan pertemuan dengan mitra kami mengenai sistem pertahanan udara baru--persis jenis sistem yang dapat melindungi nyawa dari risiko baru," kata Zelensky dalam pidato video malam yang dipublikasikan di media sosial seperti dilansir AFP, Sabtu (23/11/2024).

Peluncuran rudal Rusia adalah eskalasi terbaru dalam konflik tersebut setelah Kyiv awal minggu ini menembakkan rudal jarak pendek yang dipasok AS dan Inggris ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zelensky juga memanggil sekutu utama Moskow, Tiongkok, atas tanggapannya terhadap rudal baru Moskow, yang menurut para ahli kemungkinan dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir dan terbang beberapa ribu kilometer. Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan "semua pihak harus tetap tenang dan menahan diri."

Dalam pidato malamnya, Zelensky mengatakan: "Dari Rusia, ini adalah ejekan terhadap posisi negara-negara seperti Tiongkok, negara-negara di belahan bumi selatan, beberapa pemimpin yang menyerukan untuk menahan diri setiap saat."

ADVERTISEMENT

"Dunia harus terdengar serius dalam tanggapannya, sehingga Putin benar-benar takut memperluas perang dan merasakan konsekuensi nyata dari tindakannya," tambahnya.

Kyiv bergantung pada senjata Barat untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia, yang diluncurkan hampir tiga tahun lalu. Namun, Moskow mengatakan penggunaan senjata Barat terhadap wilayah Rusia menjadikan negara-negara NATO sebagai peserta langsung dalam konflik tersebut, dan bahwa lokasi militer di wilayah mereka menjadi target yang sah untuk serangan balasan.

Kedua belah pihak bergegas untuk mengamankan keuntungan di medan perang sebelum Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada bulan Januari. Trump mengatakan bahwa ia dapat menjadi perantara kesepakatan damai dalam hitungan jam, meskipun tidak memberikan rincian tentang rencananya, dan berulang kali mengkritik bantuan Amerika untuk Ukraina.

Saksikan video Zelensky soal Izin Pakai Senjata AS: Rudal Akan Berbicara

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads