AS Balik Tuding Rusia Picu Eskalasi Perang Ukraina

AS Balik Tuding Rusia Picu Eskalasi Perang Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 22 Nov 2024 12:40 WIB
Serangan rudal Rusia menghantam bangunan hotel di Zaporizhzhia, Ukraina. Bangunan hancur dan rusak.
Kehancuran di Ukraina akibat perang yang berkecamuk dengan Rusia (dok. REUTERS/Stringer)

Dia menambahkan bahwa AS tidak melihat "alasan apa pun" untuk mengubah postur nuklirnya menyusul pembaruan doktrin nuklir Rusia yang disetujui Presiden Vladimir Putin. Washington mengecam langkah Moskow itu sebagai "retorika yang tidak bertanggung jawab".

"Kami belum melihat adanya alasan untuk menyesuaikan postur atau doktrin nuklir kami sebagai tanggapan terhadap pernyataan Rusia," ucap Jean-Pierre saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badan intelijen Barat dan Ukraina meyakini setidaknya 10.000 tentara Korut telah dikerahkan oleh Rusia, dan beberapa di antaranya ditempatkan di wilayah Kursk, untuk memperkuat pasukan Moskow.

Jean-Pierre menyebut langkah itu sebagai bukti "keputusasaan" dari Rusia.

ADVERTISEMENT

"Mereka kini melihat banyak korban jiwa, dan sekarang yang mereka lakukan adalah meminta DPRK untuk memasok tentara kepada mereka," ujarnya, menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

Putin sebelumnya menuding AS mendorong perang yang berkecamuk di Ukraina menjadi konflik global, setelah negara itu mengizinkan Kyiv menyerang Moskow dengan rudal jarak jauh pasokan Barat. Putin memperingatkan Rusia bisa melancarkan serangan balasan.

Dalam pidato terbaru pada Kamis (21/11) malam yang disiarkan oleh televisi pemerintah Rusia, Putin menyebut Moskow telah merespons penggunaan rudal pasokan AS dan Inggris dengan menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah jenis terbaru terhadap fasilitas militer Ukraina.

Lebih banyak lagi serangan rudal hipersonik, sebut Putin dalam peringatannya, akan menyusul.

Dia menyebut Ukraina menyerang wilayah Rusia dengan enam rudal jarak jauh ATACMS buatan AS pada 19 November dan dengan rudal Storm Shadow buatan Inggris serta rudal HIMARS buatan AS pada 21 November, setelah mendapat persetujuan dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

"Sejak saat itu, seperti yang telah berulang kali kami tekankan, konflik regional di Ukraina yang sebelumnya diprovokasi oleh Barat, telah memiliki unsur-unsur yang bersifat global," cetus Putin.

Lihat Video 'Uji Peluncuran Rudal Hipersonik, Putin Serius Ancam Negara Barat':

[Gambas:Video 20detik]




(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads