Pada Selasa (19/11), Putin menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap serangan konvensional yang lebih luas. Dia memberikan persetujuan dengan menandatangani dekrit yang memperluas cakupan soal kapan dan dalam situasi seperti apa Rusia bisa menggunakan senjata nuklir.
Langkah ini dipandang sebagai pesan yang jelas untuk negara-negara Barat dan Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doktrin nuklir terbaru itu menguraikan bahwa Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya terhadap negara non-nuklir, termasuk Ukraina, jika negara itu didukung oleh negara lainnya yang memiliki kekuatan nuklir.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini