Seruan Paus Fransiskus Pertama Kalinya Desak Usut Genosida di Gaza

Seruan Paus Fransiskus Pertama Kalinya Desak Usut Genosida di Gaza

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 19 Nov 2024 06:06 WIB
Pope Francis holds a news conference aboard the papal plane on his flight back after his 12-day journey across Southeast Asia and Oceania, September 13, 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane/Pool Purchase Licensing Rights
Paus Fransiskus (REUTERS/Guglielmo Mangiapane/Pool Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Paus Fransiskus mendesak pengusutan genosida yang terjadi di wilayah Gaza. Pernyataan itu merupakan pernyataan pertama kali pemimpin Gereja Katolik se-dunia tersebut.

Dalam kutipan dari buku barunya yang diterbitkan pada Minggu (17/11), Paus mendesak penyelidikan lebih lanjut. Perlu dipastikan apakah tindakan Israel memenuhi definisi tersebut.

Berjudul "Hope Never Disappoints. Pilgrims Towards a Better World", buku tersebut memuat intervensi terbarunya yang paling terus terang terhadap perang Gaza, yang telah berlangsung lebih dari setahun, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida," tulis Paus dalam kutipan buku yang diterbitkan di halaman depan harian Italia, La Stampa, pada hari Minggu (17/11).


"Hal itu harus dipelajari dengan saksama untuk menentukan apakah (situasi) sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan badan-badan internasional," tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Senin (18/11/2024).

ADVERTISEMENT

Paus asal Argentina itu sering menyesalkan banyaknya korban operasi Israel di Gaza. Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu menyebutkan jumlah korban sedikitnya 43.846 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Namun, seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah genosida -- tanpa mendukungnya -- dalam konteks operasi militer Israel di wilayah Palestina.


Kedutaan Besar Israel di Vatikan pun menanggapi pada hari Minggu dengan sebuah unggahan di media sosial X, mengutip duta besarnya Yaron Sideman.

"Terjadi pembantaian genosida pada tanggal 7 Oktober 2023 terhadap warga negara Israel, dan sejak saat itu, Israel telah menjalankan haknya untuk membela diri terhadap upaya dari tujuh pihak yang berbeda untuk membunuh warga negaranya," kata pernyataan tersebut.

Simak Video Presiden Palestina di Majelis PBB: Hentikan Genosida di Gaza!

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Di akun X milik Paus pada hari Minggu, ia menulis: "Mari kita #BerdoaBersama untuk perdamaian: di Ukraina, di Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, dan Sudan.

"Perang merendahkan martabat manusia, membuat kita menoleransi kejahatan yang tidak dapat diterima. Semoga para pemimpin mendengarkan seruan rakyat yang mendambakan perdamaian," tulis Paus.

Sebelumnya pada hari Kamis lalu, Komite Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa menilai tindakan Israel dalam berperang di Gaza "sesuai dengan ciri-ciri genosida", menuduh negara itu "menggunakan kelaparan sebagai metode perang".

Kesimpulannya ini telah dikecam oleh pendukung utama Israel, Amerika Serikat.

Simak Video Presiden Palestina di Majelis PBB: Hentikan Genosida di Gaza!

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads