Macron Bilang Putin Tak Ingin Perdamaian di Ukraina

Macron Bilang Putin Tak Ingin Perdamaian di Ukraina

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 18 Nov 2024 15:51 WIB
Frances President Emmanuel Macron speaks during a press briefing during NATO’s 75th anniversary summit in Washington, US, July 11, 2024. (Reuters)
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Foto: Reuters)
Jakarta -

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "tidak menginginkan perdamaian" di Ukraina. Macron juga menyebut Putin "tidak siap untuk berunding" guna mengakhiri perang.

Hal ini disampaikan Macron pada Minggu (17/11) waktu setempat, setelah serangan besar-besaran Rusia terhadap infrastruktur listrik Ukraina.

Macron mengatakan: "Jelas bahwa Presiden Putin bermaksud untuk mengintensifkan pertempuran," ujar Macron saat berkunjung ke Argentina, dilansir kantor berita AFP, Senin (18/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Prancis itu menambahkan bahwa ia hanya akan mempertimbangkan untuk melakukan panggilan telepon dengan pemimpin Rusia tersebut jika "konteksnya" tepat.

Pada Minggu (17/11), militer Rusia melakukan serangan besar-besaran baru ke ibu kota Ukraina, Kyiv. Setidaknya ada 120 rudal dan 90 pesawat nirawak (drone) ditembakkan. Pejabat Ukraina mengatakan ini menjadi serangan terbesar dalam tiga tahun perang berlangsung.

ADVERTISEMENT

Dilaporkan AFP, ledakan besar terjadi pada Minggu dini hari di Kyiv dan kota dekat Sloviansk di wilayah Donetsk.

Serangan besar-besaran Rusia ini telah membuat pemadaman listrik terjadi. Ini membuat banyak pihak khawatir mengingat musim dingin ekstrem mulai datang di wilayah itu, dan kebutuhan akan alat pemanas sangat tinggi.

"Serangan udara Rusia yang tak henti-hentinya telah menghancurkan separuh dari kapasitas produksi energi Ukraina," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Sebelumnya, Zelensky mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri perang dengan Rusia tahun depan, melalui "cara-cara diplomatik".

Hal itu disampaikannya pada Sabtu (16/11), sehari setelah mengatakan bahwa ia berharap konflik tersebut akan berakhir lebih cepat daripada yang seharusnya, setelah Donald Trump kembali menjadi presiden Amerika Serikat tahun depan.

"Bagi kita, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan bahwa perang ini berakhir tahun depan. Kita harus mengakhirinya dengan cara-cara diplomatik," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan radio Ukraina.

Lihat Video: Zelensky Ingin Akhiri Perang dengan Rusia

[Gambas:Video 20detik]



Dan ini, menurut saya, sangat penting," imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/11/2024).

Sejauh ini, tidak ada pembicaraan yang berarti antara Rusia dan Ukraina. Namun, masa jabatan presiden Trump menimbulkan pertanyaan tentang masa depan konflik tersebut, dengan sang Republikan tersebut berulang kali mengatakan bahwa ia akan segera mengakhiri perang.

"Kita harus memahami apa yang diinginkan Rusia," kata Zelensky.

"Kita berperang dengan negara yang tidak menghargai rakyatnya, yang memiliki banyak peralatan, yang tidak peduli berapa banyak orang yang tewas," cetus pemimpin Ukraina tersebut.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa ia hanya akan menerima pembicaraan dengan Ukraina, jika Kyiv menyerahkan wilayah-wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.

Lihat Video: Zelensky Ingin Akhiri Perang dengan Rusia

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads