AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

AS Ingatkan Korut: Jika Tentara Masuk Ukraina, Pulang dalam Kantong Mayat

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 31 Okt 2024 14:03 WIB
Korut gelar parade militer yang memamerkan beragam kendaraan dan alat tempur milik negara itu. Parade militer tersebut disaksikan langsung oleh Kim Jong Un.
Ilustrasi -- Tentara Korut saat mengikuti parade militer di Pyongyang (dok. KCNA via REUTERS)

Pyongyang membantah telah mengirimkan pasukannya ke Rusia. Namun Wakil Menlu Korut untuk Urusan Rusia, Kim Jong Gyu, dalam pernyataan via media pemerintah pekan lalu, mengatakan bahwa jika pengerahan pasukan seperti itu dilakukan, maka akan sejalan dengan norma-norma global.

Korut dan Rusia sama-sama berada di bawah sanksi PBB, dengan Pyongyang karena program senjata nuklirnya dan Moskow karena invasinya ke Ukraina.

Menhan AS-Korsel Serukan Korut Tarik Pasukan dari Rusia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin dan Menhan Korsel Kim Yong Hyun, pada Rabu (30/10), kompak menyerukan agar Korut menarik mundur pasukan mereka dari Rusia. Seruan ini disampaikan saat kekhawatiran internasional meluas atas prospek tentara-tentara Korut ikut berperang melawan pasukan Ukraina.

"Saya menyerukan kepada mereka (Korut-red) untuk menarik pasukan mereka keluar dari Rusia," ucap Austin saat berbicara di Pentagon, melontarkan seruan serupa dari Menhan Korsel yang berdiri di sebelahnya.

ADVERTISEMENT

"Jika tentara Korea Utara bertempur bersama tentara Rusia dalam konflik ini dan menyerang tentara Ukraina, maka tentara Ukraina berhak membela diri. Mereka menjadi pihak yang berperang, dan Anda memiliki alasan untuk meyakini bahwa... mereka akan terbunuh dan terluka akibat pertempuran," sebutnya.

Austin menyebut tentara Korut itu dilengkapi dengan seragam dan senjata militer Rusia.

Menyampaikan informasi senada, Duta Besar Ukraina untuk PBB Sergiy Kyslytsya menyebut pasukan Korut mengenakan seragam militer Rusia dan berbaur dengan unit etnis minoritas untuk menyembunyikan mereka.

Dia juga mengatakan bahwa tentara Korut itu diperkirakan akan mulai bertempur melawan pasukan Ukraina pada November mendatang.

Kim Yong Hyun, yang berbicara melalui penerjemah, menyebut pengerahan pasukan Korut ke Rusia "bisa mengakibatkan peningkatan ancaman keamanan di Semenanjung Korea".

Hal itu, menurut Kim Yong Hyun, dikarenakan adanya "kemungkinan besar" bagi Pyongyang untuk meminta transfer teknologi dari Moskow untuk membantu program persenjataannya -- termasuk senjata nuklir taktis, rudal balistik antarbenua dan satelit pengintaian -- sebagai imbalan atas pengerahan pasukan mereka.


(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads