Sedikitnya satu orang meninggal dan puluhan orang lainnya jatuh sakit akibat wabah E. coli parah yang terkait dengan menu hamburger pada sejumlah restoran cepat saji di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS).
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (23/10/2024), menyebut wabah E. coli itu berkaitan dengan menu hamburger bernama Quater Pounder yang dijual oleh restoran cepat saji McDonald's di beberapa negara bagian.
Diumumkan oleh CDC bahwa wabah itu dimulai pada akhir September lalu dan telah menyebar di sebanyak 10 negara bagian di wilayah barat AS. Sebagian besar dari total 49 kasus keracunan makanan terkait wabah E. coli itu berpusat di negara bagian Colorado dan Nebraska.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 10 orang kini harus menjalani perawatan medis di rumah sakit, termasuk satu anak yang mengalami sindrom uremik hemolitik -- suatu kondisi serius yang merusak pembuluh darah di ginjal.
"Satu orang lansia di Colorado telah meninggal dunia," sebut CDC dalam pernyataannya pada Selasa (22/10).
Semua korban dalam kasus keracunan makanan ini terdeteksi membawa jenis E. coli yang sama dan dilaporkan sempat makan di McDonald's sebelum mengalami gejalanya, dengan yang paling spesifik mengingat dirinya memakan hamburger Quarter Pounder.
Sementara para penyelidik belum mengetahui secara pasti bahan apa yang memicu wabah tersebut, mereka fokus pada irisan bawang bombay dan patty daging sapi -- keduanya telah dihapus dari menu restoran cepat saji itu di negara bagian yang terdampak sembari menunggu penyelidikan lebih lanjut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pihak McDonald's telah memberikan pernyataan dengan menghapus menu hamburger yang bermasalah itu di beberapa negara bagian.
"Keamanan makanan sangat penting bagi saya dan semua orang di McDonald's," ucap Presiden McDonald's USA, Joe Erlinger, dalam pernyataan via video.
"Kami telah mengambil langkah-langkah untuk secara proaktif menghilangkan irisan bawang bombay, yang digunakan dalam Quarter Pounder, di negara bagian tertentu. Kami juga membuat keputusan untuk menghapus sementara Quarter Pounder dari restoran di negara bagian tertentu," imbuhnya.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar negara bagian tidak terdampak wabah ini. Sementara di negara bagian yang terdampak, item menu lainnya seperti produk daging sapi lainnya tetap tersedia.
CDC menyarankan orang-orang yang mengonsumsi hamburger Quarter Pounder dan mengalami gejala keracunan E. coli -- seperti diare, demam lebih dari 38,9 derajat Celsius dan muntah-muntah -- untuk segera mencari pertolongan medis.
Gejala-gejala itu biasanya dimulai sekitar 3-4 hari setelah terpapar, dan kebanyakan orang pulih dalam waktu 5-7 hari tanpa pengobatan. Namun, beberapa kasus bisa menjadi parah dan membutuhkan rawat inap di rumah sakit.
(nvc/ita)