Israel Tangkap 7 Warganya yang Jadi Mata-mata Iran

Israel Tangkap 7 Warganya yang Jadi Mata-mata Iran

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Senin, 21 Okt 2024 20:48 WIB
Israeli policemen patrol a street in the Arab east Jerusalem neighbourhood of Jabel Mukaber following clashes in Jerusalem  September 18, 2015. Israel deployed hundreds of extra police around the Old City of Jerusalem on Friday after Palestinian leaders called for a day of rage to protest at new Israeli security measures. In an effort to limit the threat of violence, Israel also banned access to al-Aqsa for all men under 40 on Friday, the Muslim holy day. REUTERS/Ammar Awad
Ilustrasi: polisi Israel. (REUTERS/Ammar Awad)
Jakarta -

Polisi Israel menangkap jaringan mata-mata yang terdiri dari tujuh warga negara Israel yang mengumpulkan informasi tentang pangkalan militer dan infrastruktur energi Israel untuk intelijen Iran. Ketujuh warga Israel tersebut berasal dari kota Haifa dan wilayah utara negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Selasa (21/10/2024), badan keamanan internal dan polisi "berhasil membongkar jaringan mata-mata yang melibatkan tujuh warga negara Israel yang beroperasi atas nama intelijen Iran," kata polisi dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa ketujuh orang tersebut telah ditangkap.

"Jaringan ini terlibat dalam pengumpulan informasi sensitif tentang pangkalan (militer) IDF dan infrastruktur energi," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyelidikan Israel telah mengungkapkan bahwa kelompok tersebut melakukan beberapa misi di bawah arahan dua agen Iran yang dikenal sebagai "Alkhan dan Orkhan" selama dua tahun, kata polisi.

"Anggota jaringan tersebut menyadari bahwa intelijen yang mereka berikan membahayakan keamanan nasional dan berpotensi membantu serangan rudal musuh," kata polisi.

ADVERTISEMENT

"Jaringan tersebut melakukan misi pengintaian ekstensif di pangkalan-pangkalan IDF di seluruh negeri, dengan fokus pada instalasi angkatan udara dan laut, pelabuhan, lokasi sistem Iron Dome, dan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik Hadera," kata polisi.

Ditambahkannya, kelompok tersebut menerima ratusan ribu dolar untuk pekerjaan tersebut, sering kali melalui pembayaran mata uang kripto. Pekerjaan tersebut sering kali melibatkan pemotretan dan pendokumentasian lokasi-lokasi strategis, dengan data yang dikumpulkan diserahkan kepada agen-agen Iran, kata polisi.

"Penyelidikan tersebut menghasilkan penyitaan sejumlah besar materi yang dikumpulkan oleh anggota jaringan untuk agen-agen Iran," kata seorang pejabat dari badan keamanan internal Israel seperti dikutip dalam pernyataan polisi.

"Ini termasuk foto dan video sejumlah pangkalan IDF di Israel, pelabuhan, dan infrastruktur energi."

"Dinilai bahwa aktivitas ini telah menimbulkan kerusakan keamanan pada negara."

Anggota kelompok tersebut juga ditugaskan untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang beberapa warga negara Israel atas perintah agen Iran, katanya.

Israel saat ini terlibat dalam konflik multi-front dengan kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan Houthi di Yaman. Israel juga telah berjanji untuk membalas serangan rudal oleh Teheran pada tanggal 1 Oktober.

Simak Video: Komandan Militer Israel Tewas Terkena Bahan Peledak di Gaza

[Gambas:Video 20detik]




(rfs/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads