Militer Israel melancarkan serangan terhadap markas besar intelijen Hizbullah dan fasilitas senjata bawah tanah kelompok tersebut yang ada di area Beirut, ibu kota Lebanon. Israel juga mengklaim serangannya menewaskan tiga komandan Hizbullah.
Rentetan serangan udara Israel itu, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (21/9/2024), dilancarkan terhadap target-target Hizbullah di berbagai wilayah Lebanon pada Minggu (20/10) waktu setempat.
"Awal pagi ini, IAF (Angkatan Udara Israel-red) melancarkan serangan berbasis intelijen terhadap pusat komando markas besar intelijen Hizbullah dan depot senjata bawah tanah di Beirut," demikian pernyataan militer Israel.
Laporan media pemerintah Lebanon menyebut sedikitnya dua serangan Israel menghantam area Haret Hreik dan satu serangan lainnya melanda area Hadath pada Minggu (20/10) pagi waktu setempat. Semua serangan itu terjadi di area Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut yang merupakan markas kelompok Hizbullah.
Militer Israel, dalam pernyataannya, juga mengklaim bahwa sejumlah jet tempurnya telah menewaskan tiga komandan Hizbullah.
Ketiga komandan itu terdiri atas Al Haj Abbas Salameh yang merupakan tokoh senior pada komando selatan Hizbullah, kemudian Reda Abbas Awada yang disebut sebagai pakar komunikasi Hibzullah, dan Ahmad Ali Hussein yang bertanggung jawab untuk pengembangan senjata strategis Hizbullah.
Kelompok Hizbullah, yang didukung Iran, belum memberikan komentar atas klaim Tel Aviv tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)