Kamala Harris Berang Usai Pernyataan Donald Trump Dianggap Merendahkan

Kamala Harris Berang Usai Pernyataan Donald Trump Dianggap Merendahkan

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 21 Okt 2024 06:26 WIB
This combination of photos shows Republican presidential nominee former President Donald Trump, left, and Democratic presidential nominee Vice President Kamala Harris during an ABC News presidential debate at the National Constitution Center, Tuesday, Sept. 10, 2024, in Philadelphia. (AP Photo/Alex Brandon)
Kamala Harris dan Donald Trump (Foto: AP Photo/Alex Brandon)
Washington DC -

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris berang atas pernyataan rivalnya, Donald Trump. Harris mengatakan Trump telah merendahkan jabatannya sebagai Wapres AS.

Dilansir AFP, Senin (21/10/2024), berbicara dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di MSNBC, Harris mengatakan komentar Trump merupakan penghinaan terhadap jabatan. Menurutnya, Trump telah merendahkan otoritas moral Amerika Serikat secara internasional.

"Apa yang Anda lihat pada lawan saya, mantan presiden Amerika Serikat, benar-benar merendahkan jabatan," kata Harris menanggapi pertanyaan tentang komentar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dalam pidatonya di sebuah rapat umum di negara bagian Pennsylvania pada hari Sabtu, menyebut Harris sebagai 'wakil presiden yang menyebalkan'. Pernyataan Trump yang menggunakan umpatan 'shit' itu disambut sorak sorai dari para pendukungnya.

Dengan waktu tersisa dua minggu lagi hingga hari pemilihan, jajak pendapat menunjukkan Harris dan Trump terlibat dalam persaingan ketat untuk kursi kepresidenan, termasuk di negara bagian penting yang menentukan pemilihan umum AS.

ADVERTISEMENT

Trump semakin sering keluar dari naskah selama acara kampanye. Trump kerap menggunakan bahasa yang kasar dan terkadang aneh.

Selama acara yang sama di Pennsylvania pada hari Sabtu, Trump merujuk pada alat kelamin seorang pegolf pria terkenal.

Harris mengatakan kepada MSNBC bahwa mantan presiden itu seharusnya tidak diizinkan untuk memimpin negara lagi.

"Donald Trump seharusnya tidak pernah lagi berdiri di balik cap presiden Amerika Serikat. Ia tidak mendapatkan hak itu," katanya.

Komentar Trump, tambahnya, merendahkan otoritas yang telah ditunjuk oleh Amerika Serikat untuk berbicara tentang isu-isu seperti demokrasi dan supremasi hukum.

Kampanye pria berusia 78 tahun itu ditandai dengan penggunaan bahasa kasar dan klaim yang sering kali tidak sesuai dengan kenyataan, terutama pada isu utama pemilu, yaitu imigrasi.

Trump menyamakan migran tak berdokumen dengan binatang. Dia mengancam akan membalas dendam terhadap musuh-musuhnya, memuji para otokrat seperti Vladimir Putin dari Rusia, dan menggambarkan Amerika Serikat sebagai negara yang hancur yang hanya bisa diperbaiki olehnya.

(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads