Iran Larang Pager dan Walkie-talkie di Pesawat Buntut Serangan di Lebanon

Iran Larang Pager dan Walkie-talkie di Pesawat Buntut Serangan di Lebanon

Farih Maulana Sidik - detikNews
Minggu, 13 Okt 2024 03:56 WIB
A man holds a walkie talkie device after he removed the battery during the funeral of persons killed when hundreds of paging devices exploded in a deadly wave across Lebanon the previous day, in Beiruts southern suburbs on September 18, 2024. Hundreds of pagers used by Hezbollah members exploded across Lebanon on September 17, killing at least nine people and wounding around 2,800 in blasts the Iran-backed militant group blamed on Israel. (Photo by ANWAR AMRO / AFP)
Ilustrasi walkie-talkie (Foto: AFP/ANWAR AMRO)
Tehran -

Iran telah melarang pager dan walkie-talkie di semua penerbangan setelah serangan sabotase mematikan di Lebanon memakai perangkat komunikasi itu yang dituduhkan pada Israel.

"Masuknya perangkat komunikasi elektronik apapun, kecuali telepon seluler, ke dalam kabin penerbangan atau ... ke dalam kargo yang tidak disertai penumpang, telah dilarang," kantor berita ISNA melaporkan, mengutip juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran Jafar Yazerlo, dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).

Keputusan itu diambil tiga minggu sejak serangan sabotase yang menargetkan anggota kelompok Hizbullah, sekutu Iran di Lebanon, yang menyebabkan pager dan walkie-talkie meledak, menewaskan sedikitnya 39 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hampir 3.000 orang lainnya terluka dalam serangan itu, yang oleh Iran dan Hizbullah menyalahkan Israel, termasuk duta besar Teheran untuk Lebanon Mojtaba Amani.

Awal bulan ini, maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai melarang pager dan walkie-talkie di dalam pesawatnya.

ADVERTISEMENT

Ketegangan regional telah meningkat sejak pecahnya perang Gaza pada Oktober tahun lalu, yang melibatkan kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran dari Lebanon, Irak, Suriah dan Yaman.

Beberapa maskapai penerbangan dalam beberapa pekan terakhir menangguhkan penerbangan ke Iran menyusul serangan rudal Teheran terhadap Israel pada 1 Oktober.

Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan para pemimpin militan yang bersekutu dengan Teheran di wilayah tersebut dan seorang jenderal di Garda Revolusi Iran.

Israel sejak itu berjanji akan membalas, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan responsnya akan "mematikan, tepat, dan mengejutkan".

(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads