Ancaman Hizbullah
Kelompok Hizbullah mengingatkan mereka akan menggencarkan serangan terhadap Israel, termasuk kota pelabuhan Haifa, jika negara itu terus menggempur Lebanon. Hizbullah mengklaim mereka mampu melakukan serangan rudal ke Israel.
"Serangan musuh Israel yang semakin intensif berarti bahwa Haifa dan lokasi-lokasi lain akan menjadi sasaran roket kami seperti halnya Kiryat Shmona, Metula, dan lokasi-lokasi lain," kata kelompok bersenjata yang didukung Iran itu, dilansir kantor berita AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel sebelumnya melaporkan bahwa 85 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke Israel utara, termasuk Haifa. Hizbullah yang bermarkas di Lebanon juga menembakkan sedikitnya 190 rudal 'Fadi 1' ke wilayah Israel, termasuk pangkalan militer di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut sekitar 190 proyektil telah memasuki wilayahnya pada Senin (7/10) waktu setempat. Serangan itu menyebabkan 12 orang mengalami luka-luka akibat rentetan serangan tersebut.
Militer Israel juga mengumumkan penambahan pasukan dalam operasi darat di dalam wilayah Lebanon, dekat perbatasan. Diklaim oleh Tel Aviv, bahwa operasi darat mereka di Lebanon dilakukan secara 'terlokalisasi, terbatas dan tepat sasaran', namun skalanya terus meningkat sejak pekan lalu.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan rakyat Lebanon bahwa mereka dapat menghadapi 'kehancuran dan penderitaan' seperti warga Palestina di Gaza, jika mereka tidak 'membebaskan' negara mereka dari kelompok Hizbullah.
"Anda memiliki kesempatan untuk menyelamatkan Lebanon sebelum jatuh ke jurang perang panjang, yang akan menyebabkan kehancuran dan penderitaan seperti yang kita lihat di Gaza," kata Netanyahu dalam pidato yang ditujukan kepada rakyat Lebanon.
"Saya katakan kepada Anda, rakyat Lebanon: Bebaskan negara Anda dari Hizbullah sehingga perang ini dapat berakhir," imbuhnya.
(haf/haf)