Pemimpin Hamas-Fatah Bertemu di Mesir Bahas Persatuan Palestina

Pemimpin Hamas-Fatah Bertemu di Mesir Bahas Persatuan Palestina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 16:43 WIB
A Pro-Palestinian supporter waves a Palestinian flag during a National March for Palestine in central London on February 17, 2024. The health ministry in Hamas-run Gaza said on February 17, 2024 that at least 28,858 people have been killed in the territory during the war between Palestinian militants and Israel. The war was triggered by Hamass October 7 attack on Israel, which resulted in the deaths of around 1,160 people, according to an AFP tally based on official figures. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)
Ilustrasi (dok. AFP/JUSTIN TALLIS)
Kairo -

Para pemimpin Hamas dan Fatah akan menggelar pembicaraan lanjutan di Kairo, Mesir, untuk membahas persatuan Palestina. Pembicaraan itu juga akan membahas agresi militer Israel yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Dituturkan penasihat media untuk pemimpin politik Hamas, Taher Al-Nono, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (9/10/2024), bahwa delegasi Hamas telah tiba di Kairo pada Selasa (8/10) waktu setempat.

Delegasi Hamas itu dipimpin oleh Khalil Al-Hayya yang merupakan kepala perunding kelompok itu dan orang kedua di Hamas. Disebut bahwa Al-Hayya kini berbasis di Qatar, yang juga menjadi kantor biro politik Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertemuan ini akan membahas soal agresi Israel di Jalur Gaza, dan tantangan yang dihadapi perjuangan Palestina," kata Nono dalam pernyataannya.

Belum ada komentar langsung dari gerakan Fatah, yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan berbasis di Ramallah, Tepi Barat.

ADVERTISEMENT

Pertemuan di Kairo ini akan menjadi pertemuan pertama dalam beberapa bulan terakhir, sejak kedua faksi Palestina itu mengadakan pembicaraan serupa di Beijing, China, pada Juli lalu. Dalam pertemuan saat itu, Hamas dan Fatah menyepakati langkah-langkah untuk membentuk pemerintahan persatuan.

Pertemuan serupa telah digelar beberapa kali di masa lalu, namun sejauh ini gagal menghasilkan kemajuan.

Isu pemerintahan Gaza usai perang berakhir menjadi salah satu masalah paling pelik yang dihadapi Palestina. Kedua faksi sebelumnya mengatakan hal ini merupakan urusan dalam negeri, dan menolak persyaratan apa pun yang diajukan Israel.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tel Aviv sendiri telah bersumpah tidak akan menerima peran Hamas dalam bentuk apa pun di Jalur Gaza pascaperang. Israel juga mengatakan mereka tidak mempercayai Otoritas Palestina yang dipimpin Abbas untuk melakukan tugas tersebut.

Perang berkecamuk di Jalur Gaza selama setahun terakhir, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap wilayah Israel bagian selatan pada 7 Oktober 2023. Otoritas Tel Aviv menyebut sekitar 1.200 orang tewas akibat serangan Hamas dan lebih dari 250 orang lainnya disandera di Jalur Gaza.

Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza untuk membahas Hamas, menurut otoritas kesehatan setempat, telah menewaskan hampir 42.000 orang selama setahun terakhir. Perang juga memicu kehancuran besar-besaran dan memaksa nyaris 2,3 juta orang mengungsi dari rumah-rumah mereka.

Krisis kemanusiaan dengan kelaparan yang meluas dan rusaknya infrastruktur serta layanan kesehatan yang tidak memadai kini menyelimuti Jalur Gaza.

Simak: AS: Yahya Sinwar Penentu Utama Gencatan Senjata di Gaza

[Gambas:Video 20detik]




Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads