PM Baru Jepang Bubarkan Parlemen Jelang Pemilu Dini

PM Baru Jepang Bubarkan Parlemen Jelang Pemilu Dini

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 09 Okt 2024 16:27 WIB
Shigeru Ishiba, the newly elected leader of Japans ruling party, the Liberal Democratic Party (LDP) poses in the party leaders office after the LDP leadership election, in Tokyo, Japan September 27, 2024. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/File Photo Purchase Licensing Rights
PM Jepang Shigeru Ishiba (REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/File Photo Purchase Licensing Rights)
Tokyo -

Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, membubarkan parlemen pada Rabu (9/10) menjelang pemilhan umum (pemilu) dini yang dijadwalkan pada 27 Oktober mendatang. Ishiba menegaskan ingin menghadapi pemilu lebih cepat agar pemerintahannya bisa mendapatkan kepercayaan publik.

Partai Demokratik Liberal (LDP) yang kini dipimpin Ishiba, dan telah berkuasa di Jepang selama beberapa dekade hampir tanpa gangguan meskipun pemimpinnya sering berganti, diprediksi hampir pasti akan meraup kemenangan.

Namun, seperti dilansir AFP, Rabu (9/10/2024), Ishiba yang baru menjabat PM Jepang sejak pekan lalu ingin memperkuat mandatnya di parlemen untuk mendorong kebijakan-kebijakan yang mencakup peningkatan belanja pertahanan, serta wilayah-wilayah miskin yang terdampak krisis demografi Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin menghadapi pemilu ini dengan adil dan tulus, sehingga pemerintah mendapatkan kepercayaan (publik)," ucap Ishiba saat berbicara kepada wartawan pada Rabu (9/10) waktu setempat.

Ketua parlemen Jepang telah membacakan surat dari PM Ishiba dengan stempel Kaisar Jepang pada Rabu (9/10), yang secara resmi membubarkan parlemen ketika para anggota parlemen meneriakkan seruan tradisional "banzai".

ADVERTISEMENT

Pemerintahan PM sebelumnya, Fumio Kishida, yang berkuasa selama tiga tahun mendapatkan angka kepuasan publik yang rendah akibat skandal dana gelap dan ketidakpuasan publik atas kenaikan harga.

Jajak pendapat pekan lalu menunjukkan angka persetujuan publik terhadap kabinet Ishiba sebesar 45-50 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan angka serupa untuk bulan-bulan terakhir pemerintahan Kishida sebesar 20-30 persen.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Para pendukung Ishiba berharap sang PM baru mampu mendongkrak popularitas LDP, termasuk dengan membujuk kaum muda untuk menggunakan suara mereka.

Profesor ilmu politik pada Universitas Tokyo, Yu Uchiyama, menilai Ishiba ingin menguji partainya sebelum masa "bulan madu politiknya" berakhir dengan dengan membubarkan parlemen lebih awal.

"Masuk akal jika dia ingin menggelar pemilu dini segera setelah 'wajah' partainya berubah, sementara momentumnya masih ada," ucapnya kepada AFP.

Uchiyama menambahkan bahwa Ishiba juga ingin membuat kekuatan oposisi tidak berdaya, dengan rival-rival LDP masih ragu-ragu soal bagaimana berkoordinasi satu sama lain dalam pemilu dini.

Namun demikian, keputusan Ishiba menggelar pemilu dini secepat ini juga menuai kritikan karena dianggap bertentang dengan janjinya untuk memprioritaskan menghadapi oposisi dalam parlemen.

Beberapa pemilu, sebut Uchiyama, melihatnya sebagai tanda mengecewakan bahwa Ishiba "menyerah pada tekanan partainya" untuk membubarkan parlemen demi keuntungan politik.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads