Iran menegaskan akan terus mendukung kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon, hingga "pembebasan Yerusalem". Penegasan Teheran itu disampaikan setelah kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (27/9).
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (30/9/2024), penegasan itu disampaikan oleh Komandan Pasukan Quds Iran, Brigadir Jenderal Esmail Qaani, dalam pernyataan terbarunya yang dirilis pada Minggu (29/9) waktu setempat.
Pasukan Quds merupakan salah satu dari lima cabang dalam Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dengan spesialisasi dalam peperangan non-konvensional dan operasi intelijen militer. Pasukan Quds bertanggung jawab atas operasi IRGC di luar wilayah Iran atau di luar negeri.
"Insya Allah, kami akan tetap berada di sisi Anda (Hizbullah-red) dalam melanjutkan jalannya (Nasrallah-red) hingga penaklukan Palestina dan pembebasan Yerusalem," tegas Qaani dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita IRNA.
Hizbullah mengonfirmasi kematian Nasrallah dalam serangan udara Israel yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada Jumat (27/9) waktu setempat. Disebutkan Hizbullah bahwa Nasrallah terbunuh bersama anggota-anggota Hizbullah lainnya "setelah serangan berbahaya Zionis di pinggiran selatan Beirut".
Terdapat juga komandan senior IRGC, Abbas Nilforoushan, di antara korban tewas dalam serangan Israel tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Abbas Araghchi, telah bersumpah bahwa pembunuhan Nilforoushan oleh Israel "tidak akan dibiarkan begitu saja".
Iran telah mempersenjatai dan mendanai Hizbullah selama beberapa dekade terakhir. Kelompok Hizbullah secara luas dianggap sebagai proksi Iran yang paling kuat di kawasan Timur Tengah.
Presiden Iran Kecam Serangan Israel terhadap 'Poros Perlawanan'
Kecaman dilontarkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, pada Minggu (29/9), terhadap rentetan serangan militer Israel yang menargetkan Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon.
Pezehskian menegaskan Tel Aviv tidak boleh dibiarkan menyerang satu demi satu negara yang tergabung dalam "Poros Perlawanan", yang mendukung Iran dan menentang Israel.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/ita)